Show simple item record

dc.contributor.advisorBachtiar
dc.contributor.authorLaszuarni
dc.date.accessioned2021-11-09T07:19:38Z
dc.date.available2021-11-09T07:19:38Z
dc.date.issued2009
dc.identifier.urihttps://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/45460
dc.description.abstractPterigium adalah pertumbuhan berbentuk sayap pada conjungtiva bulbi , kelainan ini berupa pertumbuhan segitiga horisontal dari jaringan abnormal yang invasi ke cornea dari regio canthus pada conjungtiva bulbi. Berpotensi menjadi penyebab kebutaan pada pertumbuhan pterigium yang lanjut , memerlukan tindakan pembedahan untuk memperbaiki penglihatan . 1,2,3,4 Distribusi pterigium tersebar didunia tetapi sering pada daerah panas , beriklim kering . Prevalensi pada daerah equator kira kira 22 % dan kurang dari 2 % didaerah lintang diatas 400. Terdapat beberapa penelitian yang menunjukkan frekwensi pterigium yang berhubungan dengan faktor resiko : 2 - Penelitian case control di Australia , mengidentifikasi jumlah pterigium berdasarkan faktor resiko . 44 x lebih banyak pada pasien bermukim di daerah tropis ( < dari lintang 30 o ). 11 x lebih banyak pada pekerja yang berhubungan dengan pasir ,9 x pada pasien dengan riwayat tanpa memakai kacamata atau sunglasses dan 2 x pada pasien tidak memakai topi .Penelitian lain menunjukkan frekwensi lebih tinggi pada laki laki 2 - Taylor dkk melakukan penelitian di daerah utara , pterigium hanya ditemukan pada nelayan dan pekerja di pedesaan. Penelitian ini menunjukan bahwa pterigium berhubungan erat dengan exposure ultraviolet .2 - Punjabi dkk , ultraviolet bukan penyebab utama pterigium , para pekerja yang berhubungan dengan debu menunjukkan pekerja dilingkungan dalam rumah lebih tinggi prevalensi pterigium daripada pekerja diluar rumah yang terpapapar radiasi ultraviolet . 2 - Penelitian yang lain menunjukkan pterigium pada pekerja las yang terpapapar sinar ultra violet berhubungan dengan lamanya bekerja dan insiden pterigium .Dan penelitian yang lain menunjukkan pterigium jarang pada pekerja las ( < 0,5 % ) 2 - G Gazzard ,Singapore National Eye Centre ,melakukan penelitian di daerah Riau . Pterigium berhubungan dengan umur dan pekerjaan di luar rumah ( exposure sinar matahari). Prevalensi pada usia diatas 21 tahun 10 % , usia diatas 40 tahun 16,8% 3 - Chong Lye ANG dkk melakukan survey populasi suku Chinese di Tanjong pagar Singapore dengan sampel 2000 orang dewasa ,ditemukan prevalensi pterigium 6,9 % pada usia diatas 40 tahun . 4 - Prevalensi pterigium sesuai dengan Panduan Manajemen Klinis Perdami , Insidens pterigium cukup tinggi di Indonesia di daerah equator 13,1 % 5en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectPrevalensien_US
dc.subjectPterigiumen_US
dc.titlePrevalensi Pterigium di Kabupaten Langkaten_US
dc.typeThesisen_US
dc.description.pages76 Halamanen_US
dc.description.typeTesis Magisteren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record