Aktivitas Enzim Pektinase dan Selulase Isolat Jamur dari Buah Salak Sidempuan (Salacca sumatrana Becc.) yang Busuk

Abstract

Rentannya buah salak sidempuan menjadi busuk kemungkinan dipengaruhi oleh aktivitas enzim-enzim hidrolitik yang dihasilkan jamur pembusuk buah salak seperti pektinase dan selulase. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan isolat jamur dari buah salak yang busuk, mengetahui kemampuan jamur tersebut dalam membusukkan buah salak dan mengetahui aktivitas enzim pektinase dan selulase dari jamur-jamur pembusuk buah salak tersebut. Jamur diisolasi dari buah salak busuk asal perkebunan salak lokal kota Padang Sidempuan. Isolat jamur dimurnikan, kemudian dilakukan uji pembusukan terhadap buah salak. Aktivitas pektinolitik dan selulolitik ditentukan secara kualitatif dan kuantitatif. Hasil isolasi jamur dari buah salak busuk diperoleh sebanyak 11 isolat yang memiliki morfologi berbeda. Tujuh dari 11 isolat jamur tersebut diketahui memiliki indeks pektinolitik yang berkisar antara 0,22 sampai 0,61 dan indeks selulolitik yang berkisar antara 0,02 sampai 0,87. Isolat jamur yang memiliki aktivitas pektinolitik tertinggi pada kedua medium produksi dengan substrat pektin citrus dan buah salak yaitu isolat SS03 dengan aktivitas spesifik berturut-turut 0,0330 U/mg dan 0,0217 U/mg. Sementara isolat jamur dengan aktivitas selulolitik tertinggi adalah isolat SS04 dengan aktivitas spesifik pada medium dengan substrat CMC dan buah salak berturut-turut yaitu 0,0042 U/mg dan 0,0049 U/mg. Tingginya aktivitas pektinolitik dan selulolitik dari kedua isolat jamur SS03 dan SS04 ternyata tidak berkorelasi dengan kecepatan pembusukan buah salak.

The susceptibility of sidempuan salak to rot fruit is affected by the activity of hydrolytic enzymes produced by rotting fungi such as pectinase and cellulase. This study aims to obtain fungal isolates from rotten salak, to determine their rotting ability and to find out the pectinase and cellulase activity. The fungi were isolated from rotten salak in Padang Sidempuan salak plantation. The fungal isolates were purified and tested their rotting activity against salak fruit. Pectinolytic and cellulolytic activities were determined qualitatively and quantitatively. The results obtained 11 fungal isolates with distinct morphology. Seven fungal isolates produced pectinolytic activity index ranging from 0.22 to 0.61 and cellulolytic activity index from 0.02 to 0.87. The fungal isolate with the highest pectinolytic activity in both production media namely pectin citrus and salak fruit as the substrate was isolate SS03 with specific activity of 0.0330 U/mg and 0.0217 U/mg, respectively. In addition, the fungal isolates with the highest cellulolytic activity were SS04 isolates with specific activity on medium with CMC substrate and salak fruit, namely 0.0042 U/mg and 0.0049 U/mg, respectively. The high pectinolytic and cellulolytic activity of the two fungal isolates SS03 and SS04 did not correlate with the rate of rotting of salak fruit.