Pola Kuman Aerob Penyebab OSMK dan Kepekaan terhadap Beberapa Antibiotika di Bagian THT FK USU / RSUP. H. Adam Malik Medan Tahun 2000
View/ Open
Date
2001Author
Nursiah, Siti
Advisor(s)
Aboet, Askaroellah
Munir, Delfitri
Adenin, Linda Irwani
Metadata
Show full item recordAbstract
lan dengan adanya perforasi membran timpani, sekret yang keluar dari telinga
tengah dapat terus menerus atau hilang timbul. Sekret bisa encer atau kental,
bening atau berupa nanah. Otitis media supuratif kronik ( OMSK) didalam
masyarakat Indonesia dikenal dengan istilah congek, teleran atau telinga berair.
Kebanyakan penderita OMSK menganggap penyakit ini merupakan penyakit yang
biasa yang nantinya akan sembuh sendiri. Penyakit ini pada umumnya tidak
memberikan rasa sakit kecuali apabila sudah terjadi komplikasi. Biasanya komplikasi
didapatkan pada penderita OMSK tipe maligna seperti labirinitis, meningitis, abses
otak yang dapat menyebabkan kematian. Kadangkala suatu eksaserbasi akut oleh
kuman yang virulen pada OMSK tipe bening pun dapat menyebabkan suatu
komplikasi.
Bakteri aerob penyebab OMSK antara lain : Pseudomonas aeruginosa, Proteus
mirabilis, Stafilokokus aureus, Stafilokokus epidermidis, Streptokokus bhemolitikus,
Difteroid, Streptokokus viridan, Proteus dan Enterobakter sp. Bakteri anaerob yang
sering dijumpai antara lain : Bakteroides fragilis, Peptokokus, Peptostreptokokus,
Klosstridium sporogenes, Klosstridium perfringens dan Klostridium novyi. Para
peneliti mendapat persentase yang berbeda mengenai jenis bakteri pada OMSK.
Adenin Adenan (1973) mendapatkan Proteus sp sebagai kuman yang dominan (48%
dan perbandingan kuman gram negatif dan positif adalah 3 : 1. 6 Brook (1979) dan
Palca (1965) mengatakan bakteri aerob yang sering dijumpai pada OMSK adalah
Pseudomonas aeruginosa, Proteus sp, Stafilokokus. Finegald (1981) menemukan
kuman aerob yang dominan adalah Pseudomonas aeruginosa (36 dari 68 penderita)
sedangkan Proteus sp hanya 7 dari 68 penderita .
Pada dasarnya keberhasilan pengobatan penyakit infeksi bakteri dengan
antibiotik merupakan hasil akhir dari 3 komponen, yaitu penderita, bakteri dan
antibiotika. Hal ini disebabkan karena penyakit infeksi bakteri adalah manifestasi
klinik dari interaksi antara penderita dan bakteri. Adapun untuk pengobatan infeksi
dibutuhkan antibiotika yang tepat dan daya tahan tubuh penderita itu sendiri.
Memilih antibiotika yang tepat dapat dilakukan berdasarkan sekurang-kurangnya
mengetahui jenis bakteri penyebab penyakit dan akan lebih baik lagi apabila disertai
dengan adanya hasil uji kepekaan pemeriksaan mikrobiologi. Ketidak patuhan
penderita dalam perawatan, kuman yang resisten, bentuk anatomi telinga, adanya komplikasi, menyebabkan kesulitan dalam hal pengobatan dan perawatan penderita
OMSK.
Collections
- Master Theses [199]