Show simple item record

dc.contributor.advisorAdnan, Adlin
dc.contributor.advisorMunir, Delfitri
dc.contributor.advisorHafni
dc.contributor.authorSihotang, Zainul Bahry
dc.date.accessioned2021-11-12T04:38:24Z
dc.date.available2021-11-12T04:38:24Z
dc.date.issued2007
dc.identifier.urihttps://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/45606
dc.description.abstractLatar Belakang Ototoksitas adalah suatu keadaan dimana terjadi kerusakan pada koklea ataupun apparatus vestibularis yang diakibatkan oleh paparan dari bahan kimia termasuk obat-obatan. Cisplatin merupakan suatu antineoplastik yang sangat potensial dan digunakan secara luas terhadap kemoterapi tumor ganas kepala dan leher, namun sering menimbulkan efek samping, salah satu dari sekian banyak efek toksiknya adalah ototoksik. Ciri khas dari ototoksik ini adalah terjadinya penurunan ketajaman pendengaran yang bersifat sensorineural pada frekwensi tinggi, bilateral, cepat dan progresif dapat sementara namun umumnya menetap, pada paparan yang lebih lanjut bisa melibatkan frekwensi menengah atapun pada semua frekwensi. Insidensi dari ototoksik sangat bervariasi tergantung dari dosis dan lamanya paparan, pada beberapa penelitian terdapat perbedaan insidensi mulai dari 11% hingga 33% dan bahkan ada yang melaporkan sampai 90%. Perlu dilakukan penelitian angka kejadian ototoksik cisplatin di Departemen THT-KL FK USU / RSUP H. Adam Malik Medan, oleh karena cisplatin merupakan obat standar yang diberikan untuk kemoterapi pada pada tumor ganas kepala dan leher di Departemen tersebut. Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk melihat angka kejadian ototoksik cisplatin pada kemoterapi tumor ganas kepala dan leher di Departemen THT-KL FK USU / RSUP H. Adam Malik Medan, melihat perbedaan kejadian bila dihubungkan dengan peningkatan siklus terapi. Metodologi Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian yang bersifat prosfektif observasional, yaitu melihat gambaran audiometri nada murni pada 22 penderita sebelum di lakukan kemoterapi dan sesudah kemoterapi pertama, kedua dan ketiga. Hasil Penelitian Dari 22 penderita sebagai subyek penelitian di temukan angka kejadian ototoksik pada kemoterapi pertama 2 penderita, pada kemoterapi kedua terjadi penigkatan menjadi 4 penderita dan pada kemoterapi ketiga ditemukan 5 penderita. Pada hasil penelitian ditemukan angka kejadian ototoksik sebanyak 5 penderita dari 22 sampel ( 22,7% ). Semua penderita laki-laki, kelompok usia terbanyak adalah umur 50-59 tahun, ototoksiknya bersifat bilateral dan menetap selama waktun periode penelitian. Kesimpulan Terbukti ada hubungan yang signifikan antara kemoterapi cisplatin dengan kejadian ototoksik, dimana pada uji marginal homogenitas di dapatkan nilai p = 0,027, berarti p < 0,05.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectOtotoksiken_US
dc.subjectCisplatinen_US
dc.subjectKemoterapien_US
dc.subjectTumor Ganas Kepala dan Leheren_US
dc.titleOtotoksisitas Cisplatin pada Kemoterapi Tumor Ganas Kepala dan Leher di RSUP. H. Adam Malik Medanen_US
dc.typeThesisen_US
dc.description.pages90 Halamanen_US
dc.description.typeTesis Magisteren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record