Show simple item record

dc.contributor.advisorLutan, Ramsi
dc.contributor.advisorMunir, Delfitri
dc.contributor.advisorHafni
dc.contributor.authorNasution, Ibrahim Irsan
dc.date.accessioned2021-11-12T07:09:22Z
dc.date.available2021-11-12T07:09:22Z
dc.date.issued2007
dc.identifier.urihttps://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/45627
dc.description.abstractEtiologi KNF adalah multifaktor, dan banyak dari faktor-faktor tersebut saling tumpang tindih dimana salah satu faktor mungkin terjadi bersamaan dengan faktor lain sebagai penyebab. Merokok diduga berperan dalam timbulnya karsinoma nasofaring (KNF). Untuk mengetahui hubungan merokok dengan KNF, dilakukan penelitian kasus kontrol, dengan sampel kasus sebanyak 96 orang dan kontrol 96 orang. Sampel kelompok kasus dan kontrol diambil dari RSUP H.Adam Malik Medan dan RSU dr. Pirngadi Medan. Mayoritas penderita KNF adalah; laki-laki (perbandingannya dengan perempuan 2,84:1), 50-59 tahun (29,2%), dan bertani (32,3%). Suku batak merupakan kelompok suku terbanyak yang menderita KNF 54 orang (56,3%) dan diikuti ditempat kedua terbanyak adalah suku Jawa (29,2%). Jenis histopatologi terbanyak adalah WHO tipe 3 (38,6%). Stadium terbanyak adalah III (58,4%), diikuti stadium IV (40,6%), stadium II (1%), dan tidak terdapat penderita dengan stadium I. Hasil analisis regresi logistik univariat, memperlihatkan hubungan yang bermakna antara perokok dengan konsumsi rokok 11-20 batang perhari dengan nilai OR=2,530 (p=0,021) dengan terjadinya KNF. Namun dalam analisis regresi logistik multivariat, jumlah batang rokok perhari tidak memperlihatkan hubungan yang bermakna (p=0,587). Hasil analisis regresi logistik multivariat, karsinoma nasofaring berhubungan secara bermakna dengan orang yang sudah mulai merokok sebelum usia 20 tahun (p=0,000; OR 5,35 dan CI 95% 2,290 - 12,499), kebiasaan makan ikan asin sebelum berusia 10 tahun dengan frekuensi konsumsi ikan asin kadang-kadang p=0,000; OR 7,766 (CI 95% 2,937 - 20,538), sering p=0,000; OR 16,515 (CI 95% 5,300 - 51,463), dan kebiasaan memakai kayu bakar p=0,014; OR 3,147 (CI 95% 1,260 - 7,860). Tidak terdapat hubungan bermakna antara lama merokok (p=0,293), jumlah batang rokok (p=0,021) dan jenis rokok yang dihisap (p=0,081) dengan kejadian KNF. Merokok sebagai faktor risiko terjadinya KNF tidak dapat berperan sebagai faktor risiko yang berdiri sendiri, namun ada peran faktor lain yang juga mempengaruhi sebagai faktor risiko.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectKNFen_US
dc.subjectMerokoken_US
dc.subjectKonsumsi Ikan Asin Sebelum Berusia 10 Tahunen_US
dc.subjectKayu Bakaren_US
dc.titleHubungan Merokok dengan Karsinoma Nasofaringen_US
dc.typeThesisen_US
dc.description.pages102 Halamanen_US
dc.description.typeTesis Magisteren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record