Akurasi Foto Toraks dalam Mendiagnosis Pasien dengan Sangkaan Penyakit Jantung Bawaan (Pjb) Asianotik di RsUP H. Adam Malik Medan Tahun 2019-2020

Abstract

Latar Belakang: secara umum, penyakit jantung bawaan asianotik lebih umum daripada penyakit jantung bawaan sianotik. Diagnosis dini lesi sederhana dapat mengarahkan kepada rujukan dan pengobatan dini sebelum timbulnya gejala sisa yang tidak dapat disembuhkan. Meskipun dengan perkembangan metode pencitraan modern, foto toraks tetap merupakan komponen penting dari proses diagnostik dalam kardiologi pediatrik. Tujuan: mengetahui keakurasian hasil pemeriksaan foto toraks dengan hasil ekokardiografi pada pasien dengan sangkaan penyakit jantung bawaan asianotik di RSUP H. Adam Malik Medan pada tahun 2019-2020. Metode: penelitian ini merupakan studi observasional analitik potong lintang retrospektif dengan desain uji diagnostik untuk membandingkan sensitifitas dan spesifisitas pemeriksaan foto toraks dibandingkan dengan ekokardiografi pasien dengan kecurigaan PJB asianotik dengan pirau. Populasi sampel adalah semua anak < 18 tahun dengan kecurigaan PJB asianotik yang datang berobat ke RSUP H. Adam Malik Medan dalam periode Januari 2019 - Desember 2020. Penelitian menggunakan data dari rekam medis RSUP H. Adam Malik Medan. Data yang terkumpul kemudian dilakukan analisis uji diagnosis. Hasil: penelitian ini memiliki sampel sebanyak 64 orang dengan proporsi sampel terbanyak adalah perempuan, rata-rata usia 67,9±54,1 bulan, dan hasil ekokardiografi duktus arteriosus persisten. Hasil uji diagnostik menunjukkan sensitivitas 78% dan spesifisitas 80%, nilai PPV 95% dan nilai NPV 40%, serta LR+ 3,8 dan LR- 0,2. Kesimpulan: foto toraks kurang dapat diandalkan sebagai alat diagnosis pada penyakit jantung bawaan asianotik. Kecurigaan klinis disertai hasil foto toraks yang menjukkan kecurigaan penyakit jantung bawaan asianotik harus dibuktikan dengan modalitas diagnostik yang lebih sensitif dan spesifik

Background: In general, cyanotic congenital heart disease is more common than cyanotic congenital heart disease. Early diagnosis of simple lesions can lead to early referral and treatment before the onset of irreversible sequelae. Despite the development of modern imaging methods, conventional chest radiographs remain an important component of diagnostic process in pediatric cardiology. Aim: to determine the accuracy of the results of chest x-ray examination with echocardiography results in patients with suspected acyanotic congenital heart disease at H. Adam Malik Hospital Medan in 2019-2020. Methods: this study was a retrospective cross-sectional analytical observational study with a diagnostic test design to compare the sensitivity and specificity of conventional chest radiography compared with echocardiography of patients with suspected acyanotic CHD with shunts. The sample population was all children <18 years with suspicion of cyanotic CHD who came for treatment at H. Adam Malik Hospital Medan in the period January 2019 - December 2020. The study used data from medical records at H. Adam Malik Hospital Medan. The collected data is then analyzed for diagnostic tests. Result: This study had a sample of 64 people with the highest proportion of samples being women, the average age was 67.9±54.1 months, and the results of echocardiography of the ductus arteriosus were persistent. The results of the diagnostic test showed a sensitivity of 78% and specificity of 80%, 95% PPV value and 40% NPV value, LR+ 3.8 and LR- 0.2. Conclusion: chest X-ray is adequate as a diagnostic tool in acyanotic congenital heart disease with left-to-right shunt. Clinical suspicion accompanied by chest X-ray results suggesting acyanotic congenital heart disease should be further assessed.