Kadar Serum Prolaktin pada Wanita Melahirkan secara Sectio Caesarea dan Persalinan Normal

Abstract

Background: Prolactin responsible for lactation, breast development, and hundreds of other functions to maintain homeostasis. Prolactin has a significant function in breast physiology. Deficiency or excess of prolactin secretion causes a clinically significant pathological process. If the levels are too low, mother cannot produce breast milk. There are various reasons why babies are never exclusively breastfed or not breastfed at all. Riskesdas in 2018 noted that some of these reasons were breast milk that didn't come out, children couldn't breastfeed, hassle, separated care, medical reasons, children separated from their mothers, mothers died, and other reasons. Methods: This observational analytical study with a case-control design was conducted at H. Adam Malik Hospital (RSUPHAM), North Sumatra University Hospital (USU), and Sundari Hospital for inpatients in the obstetric ward. A total of 28 women were selected by consecutive sampling, divided into 14 normal deliveries as control cases and 14 cesarean deliveries as case groups. Results: There was a statistically significant difference between mean prolactin level of subjects who underwent normal delivery compared to the cesarean section p = 0.035 and the relationship between delivery and stress level was found to have a statistically significant relationship p = 0.022. Discussion: due to placental detachment, placental steroid hormone inhibition of prolactin occurs and then disappears after separation of the placenta which triggers the start of prolactin synthesis, even after delivery the prolactin level will not continue to rise. Prolactin levels will remain high after breastfeeding, especially soon after the baby is born due to nipple stimulation which is important in stimulating prolactin production. In cesarean section case with short delivery can not deny that lack of stimulation for prolactin to culminate. Conclusion: It was found that serum prolactin levels were higher in normal labor as well as there was a significant difference between the stress scores of normal compared with cesarean delivery.

Latar Belakang: Prolaktin bertanggung jawab terhadap laktasi, perkembangan payudara, dan ratusan fungsi lainnya untuk mempertahankan homeostasis. Prolaktin memiliki fungsi yang signifikan dalam fisiologi payudara. Kekurangan atau kelebihan dari sekresi prolaktin menyebabkan proses patologi yang signifikan secara klinis. Jika kadarnya terlalu rendah, ibu tidak dapat memproduksi ASI. Terdapat berbagai alasan mengapa bayi tidak mendapatkan ASI secara eksklusif ataupun tidak pernah mendapat ASI sama sekali. Riskesdas pada tahun 2018 mencatat beberapa alasan tersebut adalah ASI yang tidak keluar, anak tidak bisa menyusu, repot, rawat pisah, alasan medis, anak terpisah dari ibunya, ibu meninggal dan alasan lainnya. Metode: Studi analitik observasional dengan rancangan case control ini dilakukan di RSUP H. Adam Malik (RSUPHAM), RSU Universitas Sumatera Utara (USU), dan RSU Sundari pada pasien rawat inap di ruang rawat obstetri. Sebanyak 28 wanita dipilih dengan cara consecutive sampling, dibagi menjadi 14 orang persalinan normal sebagai kasus kontrol dan 14 orang persalinan secara SC sebagai kelompok kasus. Hasil: Terdapat perbedaan yang signifikan secara statistik antara rerata kadar serum prolaktin subjek yang menjalani persalinan secara normal dibandingkan dengan secara sectio caesarea p = 0,035 dan hubungan cara persalinan dengan tingkat stress dijumpai terdapat hubungan yang signifikan secara statistik p=0,022. Diskusi: Akibat pelepasan plasenta terjadi penghambatan hormon steroid plasenta terhadap prolaktin dan kemudian menghilang setelah pemisahan plasenta yang memicu dimulainya sintesis prolaktin, bahkan setelah melahirkan kadar Prolaktin tidak akan terus meningkat. Kadar prolaktin akan tetap tinggi setelah adanya aktifitas menyusui terutama segera setelah bayi lahir karena adanya stimulasi puting susu yang penting dalam merangsang produksi prolaktin. Tidak dapat disangkal bahwa dalam kasus operasi caesarea dengan persalinan singkat, kurangnya rangsangan bagi prolaktin untuk memuncak. Kesimpulan: Dijumpai kadar serum prolaktin yang lebih tinggi pada persalinan normal dan terdapat perbedaan yang signifikan secara statistik antara rerata skor stress persalinan normal dibandingkan SC.