Analisis Wacana Narasi dan Nilai Kearifan Lokal dalam Cerita Rakyat Nusantara

Abstract

This study aims to analyze aspects of discourse and the value of local wisdom contained in the text of the archipelago folklore narrative discourse and interpret the value of local wisdom contained in cerita rakyan Nusantara’s narrative discourse realized in the lexicogrammatical aspects. The concepts of discourse, cohesion and coherence and local wisdom are used to analyze the objects in this study. This research is a qualitative descriptive study with data sourced from five narratives of the Indonesian folklore narrative entitledLegenda Danau Toba, Si Pahit Lidah dan Kutukannya, Asal-Usul Danau Maninjau, Malin Kundang Si Anak Durhaka, and Legenda Ikan Patin. The results of the study concluded that the analysis on the aspects of manuscripts of the manuscript was reviewed on two analytical approaches, namely linguistic analysis and structural analysis. Analysis of linguistic aspects of the text includes cohesion, coherence, intentionality, and acceptability. In cohesion markers found cohesion of reference (personal, demonstrative, and comparative), substitution, absorption, conjunction, and lexical. In the sign of coherence found relations of succession, resistance, cause and effect, time, conditions, and usefulness. The aspect of the intentionality of the text reflects the Minang culture of its time by using song as a medium of communication. The socio-cultural context of Minang community life in the Malin script includes social strata or social classes, marriage customs, leadership, arts, and beliefs of the Minang community. Furthermore, the socio-cultural context of the manuscript contributes to the life of the Minang community in creating harmony and harmony in community and state life which is marked by the creation (customary law) in each village and is regulated based on local village customs.

Penelitian ini bertujuan menganalisis aspek kewacanaan dan nilai kearifan lokal yang terdapat pada teks wacana narasi cerita rakyat Nusantara dan menginterpretasikan nilai kearifan lokal terkandung dalam wacana narasi cerita rakyat Nusantara direalisasikan di dalam aspek leksikogramatikal. Digunakan konsep unsur wacana, kohesi dan koherensi serta kearifan lokal untuk menganalisis objek pada penelitian ini. Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif dengan data bersumber dari lima wacana narasi cerita rakyat nusantara yang berjudul Legenda Danau Toba, Si Pahit Lidah dan Kutukannya, Asal-Usul Danau Maninjau, Malin Kundang Si Anak Durhaka, dan Legenda Ikan Patin. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa analisis pada aspek kewacanaan naskah yang ditinjau atas dua pendekatan analisis, yaitu analisis linguistik dan analisis struktural. Analisis aspek linguistik naskah meliputi kohesi, koherensi, intensionalitas, dan akseptabilitas. Pada penanda kohesi ditemukan kohesi pengacuan (personal, demonstratif, dan komparatif), substitusi, pelesapan, konjungsi, dan leksikal. Pada penanda koherensi ditemukan hubungan perturutan, perlawanan, sebab akibat, waktu, syarat, dan kegunaan. Aspek intensionalitas naskah mencerminkan kebudayaan Minang pada masanya dengan menggunakan tembang sebagai media komunikasi. Konteks sosial kultural kehidupan masyarakat Minang dalam naskah malin meliputi strata sosial atau kelas sosial, adat perkawinan, kepemimpinan, kesenian, dan kepercayaan masyarakat Minang Selanjutnya, konteks sosial budaya pada naskah memberikan kontribusi terhadap kehidupan masyarakat Minang dalam menciptakan keselarasan dan keharmonisan pada kehidupan bermasyarakat dan bernegara yang ditandai dengan terciptanya (undang-undang adat) dalam setiap desa dan diatur berdasarkan adat desa setempat.