Pengaruh Minyak Biji Semangka Merah (Citrullus Lanatus) Terhadap Xerosis pada Pasien Kusta

Abstract

Introduction : Leprosy is caused by Mycobacterium leprae and still endemic in some areas of the world. In leprosy patients, xerosis may result from defects in sweat gland function. Red watermelon seed oil (Citrullus lanatus) contains linoleic acid which is able to hydrate the skin and reduce trans-epidermal water loss (TEWL). This study aims to assess the effect of red watermelon seed oil (Citrullus lanatus) on xerosis in leprosy patients which was assessed based on Specified Symptom Sum Score (SRRC) and skin capacitance (SCap). Method : This study is a clinical trial with a Pra Experimental design with one group pre-test-post-test. A total of 30 leprosy patients with xerosis at the SMF Kulit dan Kelamin RS Dr. Pirngadi Medan, Poliklinik Dermatologi dan Venerologi RS USU, SMF Kulit dan Kelamin RSUP H. Adam Malik Medan, were asked to apply ± 2 ml of Citrullus lanatus seed oil to the right and left legs 2 times a day for 4 weeks. Measurement of xerosis with SRRS and skin SCap with corneometer was carried out before the intervention first visit (week 0), week 2, and week 4. Results : There was a significant difference in the effect of giving red watermelon seed oil (Citrullus lanatus) on the degree of xerosis SRRC scores and SCap with Corneometer of leprosy patients between first visit (week 0) with week 2, week 0 with week 4, week 2 with week4 (each p<0.001). In terms of side effects, no associated erythema, blistering and burning were found (0% each). However, itching was found in 2 patients (6.7%) with mild degree. The majority of patients stated that they were satisfied with a good level, followed by a moderate level and a low level (83.4%; 13.3%; 3.3%). Conclusion : Topical use of red watermelon seed oil (Citrullus lanatus) can reduce the degree of xerosis and increased the SCap on xerosis in leprosy, that is well tolerated and gives good satisfaction rate on the patients.

Latar Belakang : Penyakit kusta disebabkan oleh Mycobacterium leprae masih menjadi endemis pada beberapa daerah di dunia. Pada pasien kusta, xerosis dapat terjadi akibat defek pada fungsi kelenjar keringat. Minyak biji semangka merah (Citrullus lanatus) memiliki kandungan asam linoleat yang mampu menghidrasi kulit serta menurunkan trans epidermal water loss (TEWL). Penelitian ini bertujuan menilai pengaruh minyak biji semangka merah (Citrullus lanatus) terhadap xerosis pada pasien kusta yang dinilai berdasarkan Specified Symptom Sum Score (SRRC) dan Skin Capacitance (SCap). Metode : Penelitian ini merupakan uji klinis dengan desain Pra Experimental dengan one group pre-test-post-test. Sebanyak 30 pasien kusta dengan xerosis di SMF Kulit dan Kelamin RS Dr. Pirngadi Medan, Poliklinik Dermatologi dan Venerologi RS USU, SMF Kulit dan Kelamin RSUP H. Adam Malik Medan, diminta untuk mengoleskan minyak biji Citrullus lanatus pada tungkai bawah kanan dan kiri sebanyak ± 2 ml dengan frekuensi 2 kali sehari pagi dan sore selama 4 minggu. Penilaian xerosis dengan SRRC dan SCap dengan Corneometer dilakukan sebelum pemberian minyak biji semangka merah (Citrullus lanatus) pada kunjungan pertama (Minggu 0), minggu ke 2, dan minggu ke 4. Hasil : Terdapat perbedaan pengaruh pemberian minyak biji semangka merah (Citrullus lanatus) yang signifikan terhadap xerosis dengan SRRC dan SCap dengan Corneometer pada pasien kusta antara kunjungan pertama (minggu 0) dengan minggu ke 2, minggu 0 dengan minggu ke 4, minggu ke 2 dengan minggu ke 4 (masing-masing p<0,001). Dari segi efek samping, tidak ada ditemukan terkait eritema, lepuh dan rasa terbakar (masing-masing 0%). Namun ditemukan efek samping rasa gatal pada 2 pasien (6,7%) derajat ringan. Mayoritas pasien merasakan tingkat kepuasan yang baik, sedang, dan sedikit 83,4%; 13,3%; 3,3%). Kesimpulan : Penggunaan minyak biji semangka merah (Citrullus lanatus) secara topikal dapat menurunkan derajat xerosis serta meningkatkan SCap pasien xerosis pada kusta dengan efek samping ringan dan dapat ditoleransi serta memberikan kepuasan yang baik.