Show simple item record

dc.contributor.advisorSiregar, Asrul
dc.contributor.authorUlfah, Nila Maria
dc.date.accessioned2022-01-07T07:40:09Z
dc.date.available2022-01-07T07:40:09Z
dc.date.issued2021
dc.identifier.urihttps://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/46633
dc.description.abstractPenelitian ini membahas Kesantunan Imperatif dalam Film Di Bawah Lindungan Ka’bah. Masalah yang diteliti adalah penanda kesantunan imperatif dan wujud pragmatik kesantunan imperatif dalam film Di Bawah Lindungan Ka’bah. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dan metode pengumpulan data simak, rekam, dan catat. Teori dalam penelitian ini menggunakan teori kesantunan berbahasa oleh Leech dan penanda imperatif oleh Kunjana Rahardi. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa penanda kesantunan imperatif dalam film Di Bawah Lindungan Ka’bah meliputi penanda mari, coba, silakan, ayo, harap, -lah, , kemari, biar, lebih baik, dan tolong. Wujud pragmatik kesantunan imperatif dalam film Di Bawah Lindungan Ka’bah dinyatakan dalam wujud imperatif, deklaratif, dan introgatif. Meliputi lima macam skala kesantunan yaitu: skala kerugian dan keuntungan, skala pilihan, skala ketidaklangsungan, skala keotoritasan, dan skala jarak sosial.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectpragmatiken_US
dc.subjectkesantunanen_US
dc.subjectimperatifen_US
dc.titleKesantunan Imperatif dalam Film di Bawah Lindungan Ka’bahen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM170701071
dc.description.pages63 halamanen_US
dc.description.typeSkripsi Sarjanaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record