English Pronunciation Errors in Indonesian Politicians Speeches (A Case Study: Prabowo Subianto, Anies Baswedan, and Sri Mulyani’s English Speech)
View/ Open
Date
2021Author
Manurung, Vanesia Giofany
Advisor(s)
Ganie, Rohani
Perangin-angin, Alemina
Metadata
Show full item recordAbstract
This research is aimed to analyze the indication of pronunciation error based on vowel
voice and voiced consonants and the factors that form English pronunciation error by the
Indonesian Political Speech based on its socio-cultural aspects. This research also describe
how the form English pronunciation error by the Indonesian Politician Speech based on
standard and non standard english. The research design is descriptive-qualitative research.
Qualitative research focuses on understanding and studying the phenomena experienced by
research subjects, such as behavior, perception, motivation, action, and so on. The research
subject here is Prabowo, Anies, and Mulyani's English speech. The data are in the form of
words, phrases and sentence taken from Youtube Channel. Prabowo's speech in 2019 in
Jakarta, it was about the transformation of the nation 6 action programs are five year
development plan (REPELITA). Secondly, Annies's speech (2021) at the dialogue forum
with the secretary general of the United Nations and the leaders of C40 cities. It is about
providing suggestions for programs to overcome the impacts of climate change and efforts
to reduce carbon emissions. The third, Sri Mulyani‟s speech 2018 in Singapore Summit, its
about the globalization and indonesian economic update. The data of this research is
transcript form. The application is speech recognition audio file pro. The result of research
shows that there are some error pronunciation produced by Indonesian Politician Speech. It
can be seen that three of Indonesian Political Speech produced non-standard English in
grammar in repetiting word and pronunciation. The pronunciation error produced by
Indonesian Political Speech is also based on the difference of socio-culture aspect such
different audience, context of speech such time and situation, topic of delivering speech
and the function of speech which occurs in each individual. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis indikasi kesalahan pengucapan berdasarkan
suara vokal dan konsonan bersuara dan faktor-faktor yang membentuk kesalahan
pengucapan bahasa Inggris oleh Pidato Politik Indonesia berdasarkan aspek sosial
budayanya. Penelitian ini juga mendeskripsikan bagaimana bentuk kesalahan pengucapan
bahasa Inggris oleh Pidato Politisi Indonesia berdasarkan bahasa Inggris baku dan non
baku. Desain penelitian adalah penelitian deskriptif-kualitatif. Penelitian kualitatif berfokus
pada pemahaman dan mempelajari fenomena yang dialami oleh subjek penelitian, seperti
perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan sebagainya. Subjek penelitian di sini adalah
pidato bahasa Inggris Prabowo, Anies, dan Mulyani. Data berupa kata, frase dan kalimat
yang diambil dari Youtube Channel. Pidato Prabowo tahun 2019 di Jakarta, itu tentang
transformasi program aksi bangsa 6 adalah rencana pembangunan lima tahun
(REPELITA). Kedua, pidato Annies (2021) pada forum dialog dengan Sekjen PBB dan
para pemimpin kota C40. Ini tentang memberikan saran program untuk mengatasi dampak
perubahan iklim dan upaya untuk mengurangi emisi karbon. Ketiga, pidato Sri Mulyani
2018 di Singapore Summit, tentang globalisasi dan pembaruan ekonomi indonesia. Data
penelitian ini berupa transkrip. Aplikasi ini adalah file audio pengenalan suara pro. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa terdapat beberapa kesalahan pengucapan yang dihasilkan
oleh Pidato Politisi Indonesia. Terlihat bahwa tiga Pidato Politik Indonesia menghasilkan
bahasa Inggris yang tidak baku dalam tata bahasa dalam pengulangan kata dan
pengucapan.
Collections
- Undergraduate Theses [784]