Uji Potensi Jamur Penghasil Biosurfaktan dari Tanah Tercemar Limbah Zat Warna Tekstil dalam Mendegradasi Karbofuran

Abstract

The use of pesticides to support the increase in agricultural and plantation production is of great help in increasing agricultural production. However, the use of pesticides can also have a negative impact on humans, organisms and the environment by spreading pesticide residues in soil, water and air. This study aims to obtain biosurfactant-producing fungi, wich were able to degrade carbofuran as the active compound of pesticides. In this study, fungi isolated from soil contaminated with dye wastes were subcultured on potato dextrose agar (PDA) medium, and then screened for their biosurfactant activities. Eight fungal isolates showed different biosurfactant activity values. Quantitative production of biosurfactants assay was carried out in Bushnell-Hass Broth (BHB) medium added with 0.2% glucose and 100 ppm carbofuran. The result showed that the highest concentration of biosurfactant was found in NA3 with the value of 161 ppm on the 10 days of culture. Based on the production and activities of biosurfactant as well as the biomass of the fungal tested, three isolates: NA3, NA5, and NA10 were selected to be tested further for their abilities to degrade carbofuran. High performance liquid chromatography (HPLC) was used to analyzed the carbofuran residue by three isolates choosen. The result showed that NA3 was able to reduce the carbofuran concentration up to 87,% followed NA5 up to 87,2% and NA10 up to 87%. Meanwhile the concentration of carbofuran in control was deacreased by 8,1%. It could be concluded that the isolates NA3, NA5 and NA10 were potential to be developed further as the agents of bioremediation.

Penggunaan pestisida dalam menopang peningkatan produk pertanian maupun perkebunan telah banyak membantu peningkatan produksi pertanian. Namun, penggunaan pestisida juga memberikan dampak negatif baik terhadap manusia, biota maupun lingkungan dengan tersebarnya sisa-sisa pestisida di dalam tanah, air, dan udara. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan jamur penghasil biosurfaktan yang mampu mendegradasi pestisida berbahan aktif karbofuran. Pada penelitian ini jamur yang diisolasi dari tanah tercemar limbah zat warna disubkultur pada media Potato Dextrose Agar (PDA) yang selanjunya dilakukan skrining aktivitas biosurfaktan. 8 isolat jamur menunjukan nilai aktivitas biosurfaktan yang bervariasi. Produksi biosurfaktan secara kuantitatif pada media Bushnell-Hass Broth (BHB) dengan penambahan glukosa 0,2 % dan 100 ppm karbofuran menunjukan konsentrasi tertinggi didapatkan oleh NA3 sebesar 161 ppm pada inkubasi hari ke-10. Isolat jamur NA3, NA5, dan NA10 yang relatif lebih berpotensi dibanding isolat jamur lainnya diuji kemampuannya dalam menguraikan karbofuran pada waktu inkubasi hari ke-5 dengan menggunakan High Performance Liquid Chromatography (HPLC). Residu karbofuran dengan konsentrasi awal 100 ppm diperoleh persentase penurunan karbofuran NA3 87,3%, NA5 87,2% dan NA10 87% sedangkan kontrol menunjukkan persentase penurunan yaitu 8,1%. Hal ini menunjukkan bahwa isolat jamur NA3, NA5, dan NA10 dapat mendegradasi karbofuran pada waktu inkubasi hari ke-5 dengan sangat baik dan berpotensi untuk dikembangkan lebih lanjut sebagai agen bioremediasi.