dc.contributor.advisor | Ginting, Pulumun P | |
dc.contributor.advisor | Tarigan, Kumalo | |
dc.contributor.author | Tarigan, Ari Kristanta | |
dc.date.accessioned | 2022-01-27T03:27:21Z | |
dc.date.available | 2022-01-27T03:27:21Z | |
dc.date.issued | 2021 | |
dc.identifier.uri | https://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/47117 | |
dc.description.abstract | The traditional ceremony of death is one of the ceremonies that are very
important and contains noble values in the Karo community. The traditional
ceremony of death in the Karo community has undergone changes in the
accompanying media that uses the simelengun rayat repertoire in its former
ceremony using gendang sarune switched to kibot and sarune where the function
of the gendang singanaki, gendang singindungi, penganak,and gung is replaced
by the digital form of simelungen rayat repertoire in the kibot, while as a melodic
carrier still use sarune. This thesis is the result of the study of an acculturation of
outside culture into Karo society in terms of its traditional arts.
This research aims to find out, review, and explain simelungen rayat in
kibot and sarune at the Karo death ceremony will be focused on three problems,
namely (1) how the musical analysis of sarune melodies and the processing of
digital forms of simelungen rayat repertoire; (2) how are the functions of
simelungen rayat in kibot and sarune in Karo society; and (3) How does the
change in development and continuity of the sarune drum turn to the kibot. This
research is designed as a qualitative study with a cultural studies approach that is
critical, interdisciplinary, and mulitimensional. These three problems were
dissected using musical theory and mimesis, music function theory, and changecontinuity
theory. Data collection is done through observation, in-depth
interviews, documentation studies, and literature. The analytical method used is
descriptive qualitative and interpretive.
This thesis offers three things as a conclusion. First, musical analysis of
sarune melodies and digital processing of simelungen rayat in kibots. Second, the
functions of simelungen rayat to the people of Karo. Third, the change of
acculturation of art from traditional to semimodern, the development from
gendang sarune to kibot and continuity of simelungen rayat in kibot and sarune at
Karo death ceremonies. | en_US |
dc.description.abstract | Upacara adat kematian merupakan salah satu upacara yang sangat penting
dan mengandung nilai-nilai luhur pada masyarakat Karo. Upacara adat kematian
di masyarakat Karo telah mengalami perubahan dalam media pengiring yang
menggunakan repertoar simelengun rayat dalam upacaranya yang dahulu
menggunakan gendang sarune beralih ke kibot dan sarune dimana fungsi gendang
singanaki, gendang singindungi, penganak, dan gung tergantikan oleh bentuk
digital repertoar simelungen rayat di kibot, sementara sebagai pembawa melodi
tetap menggunakan sarune. Tesis ini merupakan hasil kajian terhadap sebuah
akulturasi budaya luar ke dalam masyarakat Karo dalam hal kesenian
tradisionalnya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, mengkaji, dan menjelaskan
simelungen rayat di kibot dan sarune pada upacara kematian masyarakat Karo
akan difokuskan pada tiga permasalahan, yaitu (1) bagaimanakah analisis musikal
melodi sarune dan pengolahan bentuk digital repertoar simelungen rayat; (2)
bagaimanakah fungsi-fungsi simelungen rayat di kibot dan sarune di masyarakat
Karo; dan (3) Bagaimanakah perubahan perkembangan dan kontinuitas gendang
sarune beralih ke kibot. Penelitian ini dirancang sebagai sebuah penelitian
kualitatif dengan pendekatan kajian budaya yang bersifat kritis, interdisipliner,
dan mulitimensional. Ketiga permasalahan tersebut dibedah menggunakan teori
musikal dan mimesis, teori fungsi musik, dan teori perubahan-kontinuitas.
Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara mendalam, studi
dokumentasi, dan kepustakaan. Metode analisis yang digunakan deskriptif
kualitatif dan interpretatif.
Tesis ini menawarkan tiga hal sebagai simpulan. Pertama, analisis
musikal melodi sarune dan pengolahan digital gendang simelungen rayat di kibot.
Kedua, fungsi-fungsi simelungen rayat terhadap masyarakat Karo. Ketiga,
perubahan akulturasi kesenian dari tradisional ke semimodern, perkembangan dari
gendang sarune ke kibot dan kontinuitas simelungen rayat di kibot dan sarune
pada upacara kematian masyarakat Karo. | en_US |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.publisher | Universitas Sumatera Utara | en_US |
dc.subject | Simelungen Rayat | en_US |
dc.subject | Karo | en_US |
dc.subject | Akulturasi | en_US |
dc.subject | Kibot | en_US |
dc.title | Simelungen Rayat di Kibot dan Sarune pada Upacara Kematian Masyarakat Karo: Analisis Musikal, Fungsi, dan Perubahan - Kontinuitas | en_US |
dc.type | Thesis | en_US |
dc.identifier.nim | NIM197037012 | |
dc.description.pages | 270 Halaman | en_US |
dc.description.type | Tesis Magister | en_US |