Kepribadian Tokoh Utama pada Novel yang Mesti Dibenci Itu Cinta Karya Albait Mubaroq:Pendekatan Psikologi Sastra

Abstract

Karya sastra merupakan hasil imajinatif atau ciptaan yang disampaikan secara komunikatif oleh penulis yang di dalamnya mengandung estetika dari kehidupan masyarakat yang menciptakannya. Karya sastra diciptakan oleh sastrawan untuk dinikmati, dipahami, dan dimanfaatkan oleh masyarakat. novel merupakan prosa yang panjang, mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan orangorang di sekelilingnya dengan menonjolkan watak dan sifat setiap pelaku. Tokoh adalah pelaku yang mengembangkan peristiwa dalam cerita fiksi sehingga peristiwa itu mampu menjalin suatu cerita. Tokoh utama adalah pelaku yang selalu hadir dan dikenai konflik masalah dalam sebuah karya sastra. Selain itu, tokoh utama adalah pelaku yang membangun alur cerita. Secara umum psikologi sastra adalah sebuah ilmu yang mempelajari manusia dari sisi dalam. Daya tarik psikologi sastra ialah pada masalah manusia yang melukiskan potret jiwa. Psikoanalisis adalah disiplin ilmu yang dimulai sekitar tahun 1990-an oleh Sigmund Freud. Teori psikoanalisis berhubungan dengan fungsi dan perkembangan mental manusia. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan teori psikoanalisis dari Sigmund Freud, yaitu Id, Ego, dan Superego. Id adalah sistem kepribadian yang paling dasar, sistem yang berada di dalam naluri bawaan. Ego adalah sistem kepribadian yang bertindak sebagai pengarah individu kepada objek dari kenyataan dan menjalankan fungsinya berdasarkan realitas. Superego adalah sistem kepribadian yang berisikan nilai atau aturan yang bersifat baik dan buruk). Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan aspek psikologi tokoh utama pada novel Yang Mesti Dibenci itu Cinta karya Albait Mubaroq. Dari hasil penelitian ini menyajikan id,ego dan superego tokoh yang bernama Sofya dalam aspek psikoanalisis yang terkandung dalam novel Yang Mesti Dibenci itu Cinta karya Albait Mubaroq.