Perbandingan Positivity Rate Sampel Swab Nasofaring dan Orofaring dengan Metode Reverse Transcription-Pcr di Provinsi Sumatera Utara

Abstract

Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus-2 (SARS-CoV-2) is a type of coronavirus that causes COVID-19. SARS-CoV-2 is classified as an RNA virus that can cause mild or severe respiratory tract infections. Cases infected with the virus continue to increase rapidly, so it is necessary to prevent the spread of the virus by swab in the nasopharynx and/or oropharynx in the community. The purpose of this study was to determine the accuracy of the results of nasopharyngeal or oropharyngeal swabs and the percentage of positivity rate in the people of North Sumatra. This research was conducted by taking 30 samples of nasopharyngeal swabs and 30 samples of oropharynx in the people of North Sumatra at the Center for Environmental Health-Engineering Disease Control, Medan. Virus examination was carried out in the laboratory using the Reverse Transcription Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) method. Data were analyzed using test Chi-Square with value p<0.05. In this study, the accuracy of the nasopharyngeal and oropharyngeal swab samples after being analyzed using the chi-square test was p value 0.121, namely there was no significant difference (p> 0.05) between the two sampling methods. Judging from the results of the positivity rate between the nasopharynx and oropharynx, the nasopharyngeal positivity rate value is higher than the oropharynx positivity rate value even with the same sample. The conclusion of this study is to detect SARS-CoV-2 more definitely by sampling through the nasopharynx.

Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus-2 (SARS-CoV-2) merupakan salah satu golongan coronavirus yang menyebabkan penyakit COVID- 19. SARS-CoV-2 diklasifikasikan sebagai virus RNA yang dapat menyebabkan infeksi pada saluran pernapasan ringan maupun berat. Kasus yang terinfeksi virus terus meningkat secara cepat, sehingga perlu dilakukan upaya pencegahan penyebaran virus dengan swab pada nasofaring dan/atau orofaring pada masyarakat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui keakuratan hasil swab nasofaring atau orofaring dan persentase positivity rate pada masyarakat Sumatera Utara. Penelitian ini dilakukan dengan pengambilan 30 sampel swab nasofaring dan 30 sampel orofaring pada masyarakat Sumatera utara di Balai Teknik Kesehatan Lingkungan, Pengendalian Penyakit, Medan. Pemeriksaan virus dilakukan secara laboratorium dengan menggunakan metode Reverse Transcription-Polymerase Chain Reaction (RT-PCR). Data di analisis menggunakan uji Chi-Square dengan nilai p<0,05. Pada penelitian ini didapatkan hasil akurasi dari sampel swab nasofaring dan orofaring setelah di analisa dengan menggunakan uji chi-square adalah p value 0,121 yaitu tidak ada perbedaan yang signifikan (p>0,05) antara kedua metode pengambilan sampel. Dilihat dari hasil positivity rate antara nasofaring dan orofaring, nilai positivity rate nasofaring lebih tinggi dari nilai positivity rate orofaring meski dengan sampel yang sama. Kesimpulan dari penelitian ini adalah untuk mendeteksi SARS-CoV-2 lebih direkomendasikan dengan pengambilan sampel melalui nasofaring.