Karya Seni Tari: Tortor Tonggo Pangurason “Doa Pemurnian” sebagai Tarian Ritual Komunitas Batak Toba
View/ Open
Date
2020Author
Sagala, Perri
Advisor(s)
Henywaty, Yusnizar
Sibarani, Robert
Metadata
Show full item recordAbstract
"Tortor Tonggo Pangurason" is a dance work that is rooted in the Tonggo
tradition of the Toba Batak community. Tonggo is the local wisdom of the Toba
Batak tribe which signifies the interaction between humans and Debata Si Tolu
Sada: Debata Batara Guru, Debata Asi and Debata Mangala Bulan Almighty God.
Tonggo, martonggo; praying is the performance of asking God. Tonggo;
application; prayer 'this tradition includes anything related to human life, whether
it is with regard to peace (security and comfort) or with regard to the welfare
(wealth and prosperity) of the life of a community. This paper will: 1) describe
and analyze the implementation of tonggo, 2) analyze the values of socio-cultural
norms in tonggo pangurason, 3) create / describe the creative process of creating
the tortor tonggo pangurason. Tonggo pangurason begins with tonggo manukka
Debata Ni Parmanuhon, tonggo marsada, tonggo mamuttar pangir. Social norms
and values have a sense of care, responsiveness to the environment, responsibility
in a sense of togetherness. The pattern of creation applies a modern pattern of
ideas rooted in tradition and new ideas using symbols in motion: marsomba,
mangurdot, mangeol, manean roha, mandenggal, manolak mara, mangait,
manerser, mangembas, mamispis, floor patterns, clothing, place / stage setting and
performance time. Revitalizing the tortor movement as exploration, preservation,
development, preservation and strengthening of socio-cultural values and norms.
This study uses a qualitative interactive model method, type of action (Action
Research) exploration and improvisation to describe and interpret a situation at
the same time to make changes or interventions with the aim of improvement or
participation by dividing 3 parts of the composition of the show, namely: 1).
Tonggo ritual session consisting of Tonggo Marhuhuasi, Tonggo Debata Ni
parmanuhon, 2). Tonggo Marsada sessions are social, 3). Pangurason attraction
session Tortor Tonggo Pangurason merupakan karya tari yang bersumber pada tradisi
tonggo masyarakat Batak Toba. Tonggo merupakan kearifan lokal (local wisdom)
suku Batak Toba yang menandakan interaksi antara manusia dengan Debata Si
Tolu Sada: Debata Batara Guru, Debata Asi dan Debata Mangala Bulan Tuhan
Yang Maha Kuasa. Tonggo, martonggo; berdoa adalah performansi memohon
kepada Tuhan. Tonggo; permohonan; doa tradisi ini mencakup apa saja yang
berhubungan dengan kehidupan manusia baik itu berkenan dengan kedamaian
(keamanan dan kenyamanan) maupun yang berkenaan dengan kesejahteraan
(kekayaan dan kemakmuran) hidup suatu komunitas. Tulisan ini: 1)
mendeskripsikan dan menganalisis pelaksanaan tonggo, 2) menganalisis nilai
norma sosial budaya dalam tonggo pangurason, 3) menciptakan/mendeskripsikan
proses kreatif penciptaan tortor tonggo pangurason. Tonggo pangurason dimulai
dengan tonggo manukka Debata Ni Parmanuhon, tonggo marsada, tonggo
mamuttar pangir. Norma dan nilai sosialnya memiliki rasa perduli, tanggap pada
lingkungan, tanggungjawab dalam rasa kebersamaan. Pola penciptaan
menerapkan sebuah ide pola garapan modern yang berakar dari tradisi serta
gagasan baru dengan menggunakan simbol-simbol dalam gerak : marsomba,
mangurdot, mangeol, manean roha, mandenggal, manolak mara, mangait,
manerser, mangembas, mamispis, pola lantai, busana, tempat/tata panggung dan
waktu pertunjukan. Revitalisasi gerak tortor sebagai penggalian, pelestarian,
pengembangan, penjagaan dan penguatan nilai dan norma sosial budaya.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif model interaktif, tipe tindakan
(Action Research) eksplorasi dan improvisasi untuk mendeskripsikan dan
menginterpretasikan suatu situasi pada waktu yang bersamaan untuk melakukan
perubahan atau intervensi dengan tujuan perbaikan atau partisipasindengan
membagi 3 bagian komposisi pertunjukan yaitu: 1). Sesi ritual Tonggo yang
terdiri dari Tonggo Marhuhuasi, Tonggo Debata Ni parmanuhon, 2). Sesi Tonggo
Marsada bersifat sosial, 3). Sesi atraksi Pangurason.