Perbedaan Luaran Fase Induksi pada Anak Leukemia Limfoblastik Akut dengan Gizi Baik dan Malnutrisi

Abstract

Background : Acute lymphoblastic leukemia (ALL) is the most common malignancy in childhood. The prevalence of malnutrition in children with cancer is high. Many studies have been conducted to determine the relationship between nutritional state and outcome of childhood ALL patients but the result was still controversial. Objective : To determine the difference of induction phase outcomes in childhood ALL with well-nourished and malnutrition. Merhods : The prospective study was conducted in newly-diagnosed ALL patients aged 1-18 years in December 2019-December 2020 who underwent induction phase at Haji Adam Malik General Hospital. The mid upper arm circumference (MUAC) was used to measure nutritional status. Patients were considered well-nourished if MUAC between 5 th and 95th percentil in Frisancho table and malnutrition if MUAC 5 th percentile. Routine blood count at the start of diagnosis, the incidence of febrile neutropenia, duration of induction, duration of hospital stay and remission status were collected. T- independet/Mann-Whitney test were used to analyze the difference of routine blood count, frequency of febrile neutropenia, duration of induction and hospital stay. The difference of remission status was analyzed by chi-square test. Result : There were 21 subjects in each group. Subjects with malnutrition had a higher incidence of febrile neutropenia (p=0.04), required longer duration of induction and prolonged period of hospital stay (p=0.046 and p=0.001 respectively). There was no difference of routine blood count (p>0.05) and remission status between groups (RR 0.833; CI 0.604-1.15).. Conclusion : There were differences in incidences of febrile neutropenia, duration of induction phase and length of hospital stay between childhood ALL patients with well-nourished and malnutrition.

Latar Belakang: Leukemia limfoblastik akut (LLA) adalah jenis kanker yang paling sering pada anak. Prevalensi terjadinya malnutrisi pada anak penderita kanker cukup tinggi. Banyak penelitian menganalisis hubungan status nutrisi dengan luaran pasien LLA namun hasilnya masih kontroversi. Tujuan : Mengetahui perbedaan luaran fase induksi pada anak LLA dengan status gizi baik dan malnutrisi. Metode : Studi prospektif dilakukan terhadap pasien baru LLA usia 1-18 tahun pada bulan Desember 2019-Desember 2020 yang menjalani kemoterapi fase induksi di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan. Lingkar lengan atas (LILA) adalah parameter status nutrisi. Sampel dikelompokkan ke dalam kelompok gizi baik jika LILA di antara persentil 5 dan 95 dan malnutrisi jika persentil 5 pada tabel Frisancho. Data yang dikumpulkan yaitu parameter darah rutin pada awal diagnosis, kejadian demam neutropenia, lama fase induksi, lama rawatan rumah sakit dan status remisi. Dilakukan analisis uji t tidak berpasangan/Mann-Whitney untuk menilai perbedaan parameter hematologi, kejadian demam neutropenia, lama fase induksi dan rawatan rumah sakit. Dilakukan uji chi square untuk menilai perbedaan status remisi antar kelompok. Hasil Penelitian : Didapatkan masing-masing 21 pasien baru LLA gizi baik dan malnutrisi. Kelompok malnutrisi mengalami frekuensi kejadian demam neutropenia yang lebih tinggi (p=0.04), durasi fase induksi serta rawatan rumah sakit yang lebih lama dibandingkan kelompok gizi baik (p=0.046 dan p=0.001). Tidak terdapat perbedaan parameter hematologi (p>0.05) dan status remisi antar kelompok (RR 0.833; CI 0.604-1.15). Kesimpulan : Didapatkan perbedaan kejadian demam neutropenia, lama fase induksi dan lama rawatan rumah sakit pada anak LLA dengan gizi baik dan malnutrisi.