Korelasi Neutrofil, Eosinofil dan Platelet Darah dengan Lund-Mackay CT Scan Sinus Paranasal pada Pasien Rinosinusitis Kronis

Abstract

Background: Chronic rhinosinusitis (CRS) causes high annual medical cost, decreases quality of life and interferes work productivity. Theres still unknown aspects that researchers continue to uncover with various easier, cheaper and saver approach. Purpose: The purpose is to evaluate correlation of blood indicators with Lund-Mackay Score (LMS) in CRS. Methods: This is an analytic cross-sectional study. Blood indicators neutrophil, eosinophil and platelet obtained from medical record blood test in our centre. LMS computed from Coronal SPN CT Scan. Statistical analysis performed to assess correlation between blood indiators and LMS in CRS with and withoout nasal polyp, then seperatedly tested in each group. Diagnostic test performed from blood indicators to LMS. Result: Most patients are men, on 15-34 age group and has CRS without nasal polyps. In all CRS group there statistically significant correlation between LMS with eosinophil, platelet and neutrophil with confident interval 95% and r=0,606; r=0,474; r=0,377 respectively. In CRS with polyps no statistically significant correlation found. In CRS without nasal polyps group significant positive correlation found between LMS with eosinophil (r=0,609) and platelet (r=0,369). Sensitivity LMS and eosinophil in CRS is 72,8%, specificity 81,2%, PPV 57,1% and NPV 89,7%. Diagnostic test of neutrophil and LMS in CRS obtained sensitivity 72,8% dan specificity 75%, PPV 50% and NPV 88.9%. In CRS group with and without nasal polyps sensitivity 63,6%, specificity 68,75%, PPV 41,2% and NPV 84,6% Conclusion: Theres positive correlation between blood indicators with LMS in CRS. When seperately grouped, theres no significant correlation in CRS with polyps. Meanwhile in CRS without polyp group theres significant correlation between LMS and eosinofil and platelet. Diagnostic test in RSK group between LMS and eosinophil give sensitivity of 72,8%, specificity 81,2%, PPV 57,1% and NPV 89,7%, that make eosinofil the best indicator among other.

PENDAHULUAN: Rinosinusitis kronis (RSK) menyebabkan beban ekonomi yang tinggi, menurunkan kualitas hidup, menggangu produktifitas kerja. Pengetahuan dalam berbagai bidang terus berkembang dalam diagnosis yang mudah, murah, minimal efek samping dan tepat TUJUAN: Tujuan penelitian ini adalah melihat korelasi indikator pemeriksaan darah dengan nilai Lund-Mackay pada RSK METODE: Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan desain penelitian cross sectional. Indikator darah berupa neutrofil, eosinofil dan platelet didapatkan dari rekam medis pemeriksaan darah yang dilakukan pada tempat penelitian. Lund-Mackay dinilai dari CT Scan SPN pasien. Dilakukan penilaian korelasi dari indikator darah dengn Lund-Mackay, pada keselurahan kelompok dilanjutkan dengan masing-masing kelompok dengan dan polip. Perhitungan dilanjutkan dengan uji diagnostik indikator darah dengan Lund-Mackay CT Scan SPN HASIL: Penderita RSK terbanyak adalah laki – laki, usia 15-34 tahun, dengan diagnosa RSK tanpa polip. Pada kelompok dengan dan tanpa polip ditemukan korelasi yang signifikan antara LMS dengan eosinofil, platelet dan neutrofil dengan p<0,05 dan koefisien korelasi r=0,606; r=0,474; r=0,377 secara berurut. Pada kelompok dengan polip tidak ditemukan korelasi yang signifikan antara indikator darah dan LMS. Pada kelompok tanpa polip ditemukan korelasi yang signifikan antara eosinofil (r=0,609) dan platelet (r=0,369) dengan LMS. Dengan sensitifitas antara eosinofil dengan nilai Lund-Mackay pada RSK 72,8%, spesifisitas 81,2%, PPV 57,1% dan NPV 89,7% . Uji diagnostik neutrofil dengan LMS pada RSK didapatkan nilai sensitivitas 72,8% dan spesifisitas 75%, PPV 50% dan NPV 88.9%. Pada kelompok rinosinusitis kronis dengan dan tanpa polip untuk platelet didapatkan sensitivitas 63,6%, spesifisitas 68,75%, PPV 41,2% dan NPV 84,6% KESIMPULAN: Terdapat hubungan korelasi positif antara komponen indikator darah dengan Lund-Mackay pada RSK. Sedangkan setelah dikelompokkan, pada kelompok dengan polip tidak ditemukan korelasi yang signifikan, sedangkan untuk kelompok tanpa polip ditemukan korelasi LMS dengan eosinofil dan platelet. Hasil uji diagnostik eosinofil dan LMS pada RSK sensitifitas 72,8%, spesifisitas 81,2%, PPV 57,1% dan NPV 89,7% yang menjadikan eosinofil indikator dengan nilai paling baik pada RSK