Pengaruh Pemberian Curcumin Terhadap Status Oksidan/ Antioksidan pada Organ Korti dan Perubahan Fungsi Sel Rambut Luar dengan Pemeriksaan DPOAE pada Tikus yang Terpapar Bising

Abstract

Background: Noise Induced Hearing Loss (NIHL) can cause the disturbances toward the quality of life and cause mechanical damage and metabolic decompensation. DPOAE is an examination to assess the sensory function of outer hair cells. SOD and MDA expressions are markers of oxidative stress. Curcumin is an antioxidant herbal medicine that has efect to decrease oxydative stress. Objective: to identify the effect of curcumin to oxidant and antioxidant status in the organ of corti and changes in the function of outer hair cells measured by DPOAE examination in noise-exposed rat Material and Methods: This research was conducted on 36 rats which were divided into 6 groups, group 1 (control), group 2 is a group that was only exposed to noise, and group 3 and 4 were curative groups that given curcumin during noise expossure and after noise expossure 100 mg/d and 200 mg/d respectively. Group 5 and group 6 were preventive group that were given curcumin 14 days before noise expossure, during noise exposure, and after noise expossure 100 mg/d and 200 mg/d respectively. The SOD and MDA expression are assessed with imunohistochemistry staining. The result of DPOAE was corelated with SOD and MDA expressions in all group. Results: There was a significant increasing in DPOAE values and SOD expression and decreasing in MDA expression in all of group that were given curcumin (p<0,05). Conclusion: Curcumin can increase the DPOAE values and SOD expression and decrease MDA expression in noise-exposed rat.

Latar Belakang : Gangguan pendengaran akibat bising (GPAB) dapat menimbulkan gangguan kualitas hidup dan meyebabkan kerusakan mekanis dan dekompensasi metabolik. DPOAE merupakan suatu pemeriksaan untuk menilai fungsi sensori sel rambut luar. Ekspresi SOD dan MDA merupakan marker terjadinya stres oksidatif. Curcumin merupakan obat herbal yang memliki sifat antioksidan sehingga dapat menekan stres oksidatif. Tujuan : Melihat pengaruh pemberian curcumin terhadap status oksidan/ antioksidan pada organ korti dan perubahan fungsi sel rambut luar dengan pemeriksaan DPOAE pada tikus yang terpapar bising Bahan dan Metode : Penelitian ini dilakukan pada 36 ekor tikus yang terbagi menjadi 6 kelompok, kelompok 1 (kontrol), kelompok 2 merupakan kelompok yang hanya menerima perlakuan bising dan kelompok 3 dan kelompok 4 merupakan kelompok kuratif yang mendapat perlakuan bising diikuti dengan pemberian curcumin yang berturut-turut 100 mg/hari dan 200 mg/hari selama paparan bising dan setelah paparan bising, kelompok 5 dan 6 merupakan kelompok preventif yang menerima curcumin secara berturut-turut 100mg/hari dan 200mg/hari dimulai dari 14 hari sebelum paparan bising, saat terpapar bising dan setelah paparan bising. Ekspresi SOD dan ekspresi MDA dinilai dengan pewarnaan imunohistokimia. Hasil DPOAE dikorelasikan dengan ekspresi SOD dan MDA pada semua kelompok. Hasil : Terdapat peningkatan nilai DPOAE dan ekspresi SOD serta penurunan ekspresi MDA yang bermakna (p<0,05) pada semua kelompok dengan pemberian curcumin. Kesimpulan : Curcumin mampu menaikkan nilai DPOAE dan ekspresi SOD serta menurunkan nilai MDA pada tikus yang terpapar bising.