Pengujian Sifat Akustik Papan Partikel Berbahan Dasar Daun Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.)

Abstract

This study aims to examine the effect of hardener on particleboard bonded with urea formaldehyde resin and the effect of the composition of the raw materials on particle board bonded by isocyanate on coefficient of the sound absorption. The test was carried out using an impedance tube type B&K 4206 with size 30 mm. For the effect of differences in hardener (factor of A) using NH4Cl (20% w/v) set differently, namely 5% (A1), 7% (A2), and 9% (A3). For the effect of differences in raw materials (factor of B), three treatments were prepared on palm leaf particle board with 6% isocyanate adhesive, namely: 100% palm leaf only (B1), palm leaf mixed paper with ratio of 1:1 (B2) and palm leaf coated with Pinus radiata veneer with a thickness of 0.3 mm (B3). The highest absorption coefficient was recorded 0.852 on particle board with UF adhesive added with 9 % NH4Cl solution (A3) at a frequency of 2240 Hz. Particle board made of palm oil leaves with 5% NH4Cl (A1) with a frequency of 1 kHz is the most influential on the sound absorption coefficient value. The highest absorption coefficient recorded was 0.806 on particle board made of palm leaves mixed with paper (B2) at a frequency of 2576 Hz. Particle board made of oil palm leaves with isocyanate adhesive and coated with veneer (B3) with a frequency of 6.3 kHz is the one that has the most influence on the absorption coefficient value of particle board. In the treatment of differences in hardener levels (A), boards with low density and high moisture content have had high sound absorption coefficients, but in the treatment of differences in particle board components (B) there were differences in the fiber structure and surface layer of the boards which result in differences in sound absorption coefficients.

Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh hardener pada papan partikel dengan perekat UF serta pengaruh komposisi bahan baku papan partikel dengan perekat isosianat terhadap koefisien serap bunyi. Pengujian dilakukan dengan menggunakan tabung impedansi tipe B&K 4206 dengan diameter 30 mm. Untuk pengaruh perbedaan hardener (faktor A) menggunakan NH4Cl (20% w/v) ditetapkan berbeda yakni 5% (A1), 7% (A2), dan 9% (A3). Untuk pengaruh perbedaan bahan baku (faktor B) disiapkan tiga perlakuan pada papan partikel daun sawit berperekat isosianat 6% yaitu: daun sawit saja 100% (B1), daun sawit dan dicampur kertas 1:1 (B2) dan daun sawit diberi pelapis vinir kayu Pinus radiata dengan ketebalan 0.3 mm (B3). Koefisien serap maksimal tertinggi yang tercatat adalah 0,852 pada papan partikel dengan perekat UF yang ditambahkan dengan larutan NH4Cl 9 % (A3) pada frekuensi 2240 Hz. Papan partikel dari daun kelapa sawit dengan perekat UF + NH4Cl 5% (A1) dengan frekuensi 1 kHz ialah yang paling berpengaruh pada nilai koefisien serap bunyi. Koefisien serap maksimal tertinggi yang tercatat ialah 0,806 pada papan partikel dari daun kelapa sawit dicampur dengan kertas koran (B2) pada frekuensi 2576 Hz. Papan partikel dari daun kelapa sawit dengan daun kelapa sawit dengan perekat isosianat dan dilapisi dengan vinir (B3) dengan frekuensi 6.3 kHz ialah yang paling memberi pengaruh pada nilai koefisien serap papan partikel. Pada perlakuan perbedaan kadar hardener (A), papan dengan kerapatan yang rendah dan kadar air yang tinggi memiliki koefisien serap bunyi yang tinggi namun pada perlakuan perbedaan komponen papan partikel (B) terdapat perbedaan pada struktur serat maupun lapisan permukaan papan yang mengakibatkan perbedaan koefisien serap bunyi.