Modifikasi Key Generator RSA Menggunakan Algoritma Luc dalam Pengamanan File Teks
View/ Open
Date
2022Author
Lubis, Rahmi Suliani
Advisor(s)
Tulus
Nababan, Erna Budhiarti
Metadata
Show full item recordAbstract
One of the cryptographic algorithms that can be used is RSA, which is a cryptographic algorithm known in the history of modern cryptography. RSA is used because of its reliability and is often used in asymmetric cryptography. Asymmetric has a key generator to generate prime numbers. The length of the key in bits can be adjusted, so the longer the bits, the more difficult it is to solve because of the difficulty of factoring two very large prime numbers, so the decryption process takes a long time. RSA is known to be reliable in controlling the length of the key and if the bit value is longer, the number will be greater in the prime factor to get the key. RSA security is guaranteed if the prime factor has not been found. The sender converts the original message into ciphertext using the public key while the recipient can decipher it using his private key. It is also called Public Key Cryptography. Another public key cryptography system is proposed and based on Lucas Function which is known as LUC cryptography system. The Lucas function is a special form of second-order linear recurrence relation that uses a large public integer as its modulus. Its computational performance is affected by the computation of Ve and Vd, public and private key processes, respectively. For each public key there is only one private key that can decipher the encrypted text Key generation The LUC algorithm for text encoding is done using a key generator (public and private), encryption and decryption processes. In addition, the LUC algorithm can process encryption and decryption well for capital letters. Based on testing the encryption process, the results obtained that the fastest algorithm is the RSA algorithm. In addition, the fastest decryption process is the LUC algorithm. in this study, it was obtained by comparing the two keys of the regular RSA algorithm with the RSA algorithm with the LUC key the results of the key being different. The larger the file size, the smaller the size of the ciphertext it produces. This means that if the researcher uses the usual RSA algorithm key, the resulting ciphertext is large, while using the RSA algorithm using the LUC key, the resulting ciphertext is small. The results of the encryption and decryption test produce different ciphertext values because the value of the ordinary RSA algorithm produces a large value while the value of the RSA algorithm with the LUC key produces a smaller value. The result of the plaintext of the ordinary RSA algorithm is longer than the result of the encryption of the RSA algorithm with the LUC key even though the input plaintext is the same Salah satu algoritma kriptografi yang dapat digunakan adalah RSA yaitu algoritma kriptografi dikenal didalam sejarah kriptiografi modern. RSA digunakan karena kehandalannya dan sering digunakan pada kriptografi asimetris. Asimetris memiliki pembangkit kunci untuk membangkitkan bilangan prima. Panjang kunci dalam bit bisa diatur, sehingga semakin panjang bit maka semakin sulit untuk dipecahkan karena sulitnya memfaktorkan dua bilangan prima yang sangat besar, sehingga proses dekripsinya membutuhkan waktu yang lama. RSA dikenal handal dapat mengatur panjang kunci serta jika nilai bit semakin panjang maka bilangan akan lebih besar dalam pemfatoran prima untuk mendapatkan kunci. Keamanan RSA terjamin bila faktor prima tersebut belum ditemukan.Pengirim mengubah pesan asli menjadi teks sandi menggunakan kunci publik sementara penerima dapat menguraikannya menggunakan kunci pribadinya. Ini juga disebut Kriptografi Kunci Publik. Sistem kriptografi kunci publik lainnya diusulkan dan didasarkan pada Fungsi Lucas yang dikenal sebagai sistem kriptografi LUC. Fungsi Lucas adalah bentuk khusus dari relasi perulangan linier orde kedua yang menggunakan bilangan bulat publik besar sebagai modulusnya. Performa komputasinya dipengaruhi oleh komputasi Ve dan Vd, masing-masing proses kunci publik dan privat. Untuk setiap kunci publik hanya ada satu kunci pribadi yang dapat menguraikan teks terenkripsi Pembangkit kunci Algoritma LUC untuk pengkodean teks dilakukan dengan menggunakan generator kunci (publik dan private), proses enkripsi, dan dekripsi. Selain itu, algoritma LUC dapat memproses enkripsi dan dekripsi dengan baik untuk huruf kapital. Berdasarkan pengujian proses enkripsi, didapatkan hasil bahwa algoritma tercepat adalah algoritma RSA. Selain itu, proses dekripsi tercepat adalah algoritma LUC. pada penelitian ini didapat dengan membandingkan kedua kunci algoritma RSA biasa dengan Algoritma RSA dengan kunci LUC hasil dari kuncinya berbeda. Semakin besar ukuran filenya, maka semakin kecil ukuran ciphertext yang dihasilkannya. Artinya jika peneliti menggunakan kunci algoritma RSA biasa maka ciphertext yang dihasilkan besar sedangkan mengugunakan Algoritma RSA menggunakan kunci LUC maka ciphertext yang dihasilkan kecil. Hasil pengujian enkripsi dan dekripsi menghasilkan nilai ciphertext yang berbeda sebab nilai dari algoritma RSA biasa menghasilkan nilai yang besar sedangkan nilai dari algoritma RSA dengan kunci LUC menghasilkan nilai yang lebih kecil. Hasil plainteks algoritma RSA biasa lebih panjang dari pada hasil enkripsi algoritma RSA dengan kunci LUC walaupun plaintext yang diinput sama.
Collections
- Master Theses [621]