Show simple item record

dc.contributor.advisorRahmat, Romi Fadillah
dc.contributor.advisorPurnama, Fanindia
dc.contributor.authorMaulana, Ibnu
dc.date.accessioned2022-05-23T08:22:07Z
dc.date.available2022-05-23T08:22:07Z
dc.date.issued2022
dc.identifier.urihttps://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/48621
dc.description.abstractFish are cold-blooded animals that can live in both salt and fresh water. In Indonesia, the fishery sector has its own role because the water area is larger than the land area. This is directl propotional to the number of types of fish that can be consumed or not. The large number of fish species makes it difficult for buyers to distinguish between fish species only with their eyes and individual assumptions. The supply of too much fish makes fishermen and fish sellers in the market think again to find ways how the fish they sell can be durable or not easily rotten. The use of preservatives such as formalin is a solution to preserve fish easily and cheaply. Therefore, we ned an applycation system that can classify species and identify formalin in fish so that it can help the community not to be fooled by the seller's attempts to cheat by preserving fish. In thss study, there were three species of fish to be classyfied, namely mackerel, tuna, and milkfish with characteristics identified as formalin and non-formalin. This study uses 1550 data which is dividesd into trainning and teting data. 1360 data is used as training and 310 data as testing. By using the Etxreme Learning Macine method, this research test resulted in an accuracy rate of 91% which was able to classify species and identify formalin in fish.en_US
dc.description.abstractIkan merupakan hdwan berdarah dungin yang dapat hidup di air asin maupun air tawar. Di Indonesia, sektor perikanan mempunyai peranan tersendiri karena lebih besarnya luas daerah perairan daripada daratannya. Hal ini berbanding lurus dengan banyaknya jenis ikan yang ada baik yang dapat dikonsumsi maupun tidak. Banyaknya variasi jenis ikan menyebabkan kesulitan pembeli untuk membedakan jenis ikan hanya dengan mata dan asumsi individu masing-masing. Pemasokan ikan yang terlalu banyak membuat para nelayan dan penjual ikan dipasar berpikir ulang untuk mencari cara bagaimana ikan-ikan yang mereka jual agar bisa awet atau tidak mudah busuk. Penggunaan bahan pengawet seperti formalin menjadi solusi agar dapat mengawetkan ikan dengan mudah dan murah. Oleh karena itu, diperlukin sebuah sistem aplikasi yang bisa melakukukan klasifikasi jenis dan identifikasi zat formalin pada ikan agar dapat membantu masyarakat untuk tidak terkecoh oleh upaya penjual berbuat curang dengan mengawetkan ikan. Pada penelitian ini terapat tiga jenisikan yang akan di identifikasi jenisnya yaitu ikan kembung, tongkol, dan bandeng dengan ciri yang diidentifikasi berformalin dan tidak berformalin. Penelitian ini menggunakan 1550 data yang dibagi menjadi 1240 data training dan 310 data testing. Dengan menggunakan metode Extreme Learning Machine, pengujian penelitian ini menghasilkan tingaat akurasi sebesar 90,96% yang berkemampuan melakukan klasifikasi spesies dan identifikasi zat formalin pada ikan.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectKlasifikasi Ikanen_US
dc.subjectIdentifikasi Zat Formalinen_US
dc.subjectExtreme Learning Machineen_US
dc.titleKlasifikasi Spesies dan Identifikasi Zat Formalin pada Ikan Menggunakan Metode Extreme Learning Machine Berbasis Androiden_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nim171402025 PROGRAM
dc.description.pages85 Halamanen_US
dc.description.typeSkripsi Sarjanaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record