Pertumbuhan dan Produksi Jagung Manis (Zea mays Saccharata Sturt L.) dengan Aplikasi Pengolahan Tanah dan Jumlah Benih per Lubang Tanam di Desa Sei Mencirim Kabupaten Deli Serdang

Abstract

Growth and Production of Sweet Corn (Zea mays saccharata sturt. L) With Soil Processing and Number of Seeds Per Hole in Sei Mencirim Village, Deli Serdang Regency, guided by Jonatan Ginting and Erwin Masrul Harahap. This study aims to determine the effect of the number of seeds per hole and application of several methods of tillage to increase crop production of sweet corn (Zeamays Saccharata. L). This study used a Separate Plot Design using 2 treatment factors. The first factor is soil tillage method (P) consisting of P0 (without tillage), P1 (1 time tillage) and P2 (2 time tillage) and the provision of seeds per planting hole. (B) seed of B1 (1 seeds per planting hole), B2 (2 seeds per planting hole), and B3 (3 seeds per planting hole). The results showed that 1 time of soil tillage had a significant effect on increasing growth and production. The treatment of giving seeds per planting hole that has the best production is 2 seeds per hole. The interaction of tillage treatment and the number of seeds per hole that resulted in good growth and production was 1 time of soil tillage at 2 seeds per planting hole

“Pertumbuhan dan Produksi Jagung Manis (Zea mays saccharata sturt L) Dengan Pengolahan Tanah dan Jumlah Benih Per Lubang Di Desa Sei Mencirim Kabupaten Deli Serdang, dibimbing oleh Jonatan Ginting dan Erwin Masrul Harahap. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jumlah benih per lubang dan aplikasi beberapa metoda pengolahan tanah terhadap peningkatan produksi tanaman jagung manis (Zea mays Saccharata Sturt. L). Penelitian ini menggunakan Rancangan Petak Terpisah (RPT) dengan menggunakan 2 faktor perlakuan yaitu.Faktor pertama metode pengolahan tanah (P) sebagai petak utama terdiri dari P0 (tanpa olah), P1 (1 x olah tanah) dan P2 (2x olah tanah). Faktor kedua pemberian benih per lubang tanam (B) sebagai anak petak terdiri dari B1 (1 benih per lubang tanam), B2 (2 benih per lubang tanam) dan B3 (3 benih per lubang tanam). Hasil penelitian menujukkan pada perlakuan 1x olah tanah berpengaruh nyata meningkatkan pertumbuhan dan produksi. Perlakuan pemberian benih per lubang tanam yang memiliki produksi yang terbaik adalah 2 benih perlubang. Interaksi perlakuan pengolahan tanah dan jumlah benih per lubang yang menghasilkan pertumbuhan dan produksi yang baik adalah 1 x olah tanah pada 2 benih per lubang tanam