Show simple item record

dc.contributor.advisorNasution, Syafrizal
dc.contributor.advisorTarigan, Radar Radius
dc.contributor.authorHsb, Husni Gunawan
dc.date.accessioned2022-06-13T07:10:56Z
dc.date.available2022-06-13T07:10:56Z
dc.date.issued2022
dc.identifier.urihttps://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/49013
dc.description.abstractBackground: Anemia appears in the early stages of CKD and its prevalence increases as kidney function declines. Ret-HE can be used to diagnose irondeficiency anemia. Indonesia does not yet have appropriate research data on RETHe levels in CKD patients undergoing hemodialysis as a parameter to assess iron. Therefore, this study aims to examine the ability of RET-He as an alternative parameter to assess iron deficiency in hemodialysis patients. Method: This research is a correlation analytic study with a cross-sectional design, carried out in February-May 2021 at the Hemodialysis Installation of H. Adam Malik Hospital. Blood sample collection and examination are carried out at the Clinical Pathology Laboratory. Primary and secondary data were collected from interviews, questionnaires, or patient medical records. The data will be analyzed by Pearson correlation test using SPSS software. Results: A total of 41 samples consisted of 31 anemic patients and 10 anemic patients with normal RET-HE levels. Demographic characteristics based on age group with an average of 47±13.28 years. The correlation of Ret-HE and TSAT levels in CKD patients undergoing hemodialysis shows a significance value of 0.000, so it can be concluded that there is a correlation between RET-HE and TSAT levels with a significance value of <0.05. According to the Pearson correlation number of 0.618 which is in the range of 0.61 to 0.80en_US
dc.description.abstractPendahuluan: Anemia muncul pada tahap awal PGK dan prevalensinya meningkat seiring dengan penurunan fungsi ginjal. Ret-HE dapat digunakan untuk mendiagnosis anemia defisiensi besi. Indonesia belum memiliki kesesuaian data penelitian kadar RET-He pada pasien PGK yang menajalani hemodialisis sebagai parameter untuk menilai zat besi. Maka dari itu, penelitian ini bertujuan untuk melihat kemampuan RET-He sebagai parameter alternatif untuk menilai defisiensi besi pada pasien hemodialisis. Metode: Penelitian ini merupakan studi analitik korelasi dengan rancangan potong lintang, dilaksanakan bulan Februari-Mei 2021 di Instalasi Hemodialisis RSUP H. Adam Malik. Pengambilan dan pemeriksaan sampel darah dilaksanakan di Laboratorium Patologi Klinik. Pengumpulan data secara primer dan sekunder dari hasil wawancara, kuesioner, ataupun rekam medis pasien. Data akan dianalisis dengan uji korelasi pearson menggunakan software SPSS. Hasil: Sebanyak 41 sampel terdiri dari 31 pasien anemia dan 10 pasien anemia dengan kadar RET-HE normal. Karakteristik demografi berdasarkan kelompok umur dengan rata-rata 47±13,28 tahun. Korelasi kadar Ret-HE dan TSAT pada pasien PGK yang menjalan hemodialisis menunjukkan nilai signifikansi 0.000 maka dapat disimpulkan bahwa terdapat korelasi antara kadar RET-HE dan TSAT dengan nilai signifikansi < 0.05. Menurut angka pearson correlation 0.618 yang terdapat dalam range 0.61 s/d 0.80.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectTerdapat korelasi positif antara kadar Ret-HE dengan anemia defisiensi besi pada pada pasien PGK yang menjalani hemodialisis reguleren_US
dc.titleHubungan Kadar Reticulocyte Hemoglobin Equivalent (Ret He) Sebagai Indikator Anemia Defisiensi Besi Pada Pasien PGK yang Menjalani Hemodialisis Reguleren_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM187101003
dc.description.pages68 halamanen_US
dc.description.typeTesis Magisteren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record