Khazanah Leksikon Tanaman Hias dalam Bahasa Batak Toba di Desa Pardomuan, Samosir: Kajian Ekolinguistik

Abstract

Penelitian ini mendeskripsikan khazanah leksikon tanaman hias suku Batak Toba serta pemahaman masyarakat terhadap leksikon tanaman hias yang ada di Desa Pardomuan, Kecamatan Onanrunggu, Kabupaten Samosir. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan ekolinguistik. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan cara menggunakan metode wawancara dengan beberapa teknik seperti, teknik simak libat cakap dan metode introspeksi yaitu metode penyediaan data dengan memanfaatkan intuisi kebahasaan penulis yang meneliti bahasa yang dikuasai (bahasa ibunya) untuk menyediakan data yang diperlukan bagi analisis sesuai dengan tujuan penelitian untuk mendapatkan informasi. Data dalam penelitian ini adalah nomina yang berupa leksikon-leksikon tanaman hias Bahasa Batak Toba yang ada di lingkungan Desa Pardomuan, Samosir. Metode yang digunakan dalam menganalisis data yaitu metode padan referensial. Dari hasil analisis disimpulkan bahwa terdapat 20 leksikon tanaman hias Bahasa Batak Toba yang ada di Desa Pardomuan, Kecamatan Onanrunggu, Kabupaten Samosir. Dalam mendeskripsikan leksikon tanaman hias menggunakan ketiga dimensi praktis sosial yaitu dimensi biologis, dimensi sosiologis dan dimensi ideologis dengan pendekatan ekolinguistik. Beberapa tanaman hias masih dibudidayakan sampai saat ini dan masih memiliki relasi yang erat dengan masyarakat Batak Toba. Namun, terdapat beberapa tanaman hias yang sudah jarang ditemukan dan tidak erat lagi dengan masyarakat Desa Pardomuan, Samosir. Hal ini terjadi karena masyarakatnya terkadang lebih memilih tanaman baru yang memiliki keindahan yang lebih menarik dan karena berkembang pesatnya teknologi zaman sekarang.