Peran Ekstrak Daun Pirdot (Saurauia vulcani Korth.) Sebagai Penghambat Enzim α-Glukosidase dan Pengaruhnya terhadap Histologi Lambung Mencit Model Diabetes Tipe-2.

Abstract

Pirdot is one of the traditional medicinal plants of the Toba and Karo Batak ethnic groups which is commonly used to cure diabetes. This study aims to analyze the ability of pirdot leaves to inhibit α-glucosidase enzyme that affect in increasing blood sugar by finding the IC50 value of the ethanol extract of pirdot leaves and their effect on stomach histology of mice with type 2 diabetes α-glucosidase, and the effect of its consumption on the stomach of mice. The effect of pirdot extract on the stomach was tested on diabetic mice using 5 treatments, namely: without giving pirdot and acarbose extracts (K-), giving acarbose (K+), giving pirdot extract 100 mg/kg bw (P1), 200 mg/kg bw( P2), 300 mg/kg bw (P3). The ethanol extract of pirdot leaves was able to inhibit the activity of the -glucosidase enzyme starting from a concentration of 12.5 ppm as the lowest concentration and 300 ppm as the highest concentration. The IC50 value of pirdot extract was smaller than the IC50 of acarbose, namely 96.951 ppm and 193.718 ppm, respectively. Pirdot extract can act as a recovery agent for gastric cells that have been eroded even though they are still damaged, but it does not separate the use of acarbose. The results produced by giving pirdot within 25 days were able to produce the status of cells in the stomach

Daun pirdot adalah salah satu tumbuhan obat tradisional masyarakat etnik batak Toba dan Karo yang biasa digunakan untuk mengobati diabetes menggantikan obat sintetik seperti akarbosa yang prinsip kerjanya menghambat kerja enzim α-glukosidase yaitu enzim yang berperan dalam peningkatan kadar gula dalam darah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan daun pirdot dalam menghambat kinerja enzim α-glukosidase dengan mencari nilai IC50 dari ekstrak etanol daun pirdot dan pengaruhnya terhadap histologis lambung mencit model diabetes tipe 2. Serbuk daun pirdot diekstrak dengan menggunakan etanol, dianalisis kandungan fitokimia, dianalisis pengaruh penghambatannya terhadap enzim α-glukosidase, serta pengaruh pengkonsumsiannya terhadap lambung mencit. Pengaruh ekstrak pirdot terhadap lambung diujikan pada mencit diabetes menggunakan 5 perlakuan, yaitu: tanpa pemberian ekstrak pirdot dan akarbosa (K-), pemberian akarbosa (K+), pemberian ekstrak pirdot 100 mg/kg bb (P1), 200 mg/kg bb (P2), 300 mg/kg bb (P3). Ekstrak etanol daun pirdot mampu menghambat aktivitas enzim α-glukosidase mulai dari konsentrasi 12,5 ppm sebagai konsentrasi terendah dan 300 ppm sebagai konsentrasi tertinggi. Nilai IC50 ekstrak pirdot lebih kecil dari IC50 akarbosa yaitu berturut-turut 96,951 ppm dan 193,718 ppm. Ekstrak pirdot mampu bertindak sebagai agen pemulihan untuk sel-sel lambung yang mengalami erosi meskipun masih mengalami kerusakan hanya saja tidak separah penggunaan akarbosa. Kerusakan yang diakibatkan oleh pemberian pirdot dalam jangka waktu 25 hari mampu memulihkan keadaan sel-sel pada lambung.