Nilai Netrophil-Lymphocyte Ratio (Nlr) Pada Pasien Covid 19 dengan dan Tanpa Komorbid di Rsup Haji Adam Malik Medan

Abstract

The neutrophil-lymphocyte ratio is one indicator of a systemic inflammatory response that is widely used as a determinant of the prognosis of patients with viral pneumonia. An increased neutrophil-lymphocyte ratio may reflect an increased inflammatory process and may be associated with a poor prognosis. The increased neutrophil-lymphocyte ratio were significantly associated with the severity of the disease. Increased neutrophy-lymphocyte ratio can be considered independent biomarkers in indicating poor outcomes. Purpose: This study aims to find out the difference in netrophile lymphocyte levels ratio in covid 19 patients with comorbids and without comorbids in hospitals. H. Adam Malik Medan. Method: Retrospective analytical research where researchers use secondary data obtained from medical records at Haji Adam Malik Medan Hospital from June 2020 to May 2021 to find out the description of Netrophil-Lymphocyte Ratio (NLR) levels in covid 19 patients with comorbid and non-comorbid in rsup. H. Adam Malik Medan. The sampling method uses the total sampling method where patients diagnosed with COVID-19 are confirmed from June 2021 to May 2021. Results: The sample obtained by 1098 patients with COVID-19 diagnoses confirmed PCR (+) proportion of male sex amounted to 478 (43.6%) samples and women by 620 (56.4%). Proposed patients without kormobid are smaller compared to kormobid by 770 (70.1%) : 328 (29.9%). The average age of the study subjects was 47 ± 16.97. Neutrophil levels in patients averaged 71.21 ± 17.24, lymphocyte levels were 18.88 ± 13.17 and NLR 8.29 ± 11.41. While the level of NlR value with average comorbid of 10.29 ± 12.49 and NLR level value without comorbid of 7.44 ± 10.82 with a p value of < 0.05 where stastistically there is a significant difference between variables. Conclusion: There is a significant difference of that the NLR value of COVID-19 patients with comorbids is greater than NLR COVID-19 patients without comorbid

Rasio neutrofil-limfosit merupakan salah satu indikator dari adanya respon inflamasi sistemik yang secara luas digunakan sebagai penentu prognosis dari pasien dengan pneumonia oleh karena virus. Peningkatan rasio neutrofil-limfosit dapat merefleksikan proses inflamasi yang meningkat dan dapat berkaitan dengan prognosis yang buruk. Peningkatan rasio neutrofillimfosit secara signifikan berhubungan dengan keparahan dari penyakit. Peningkatan rasio neutrofil-limfosit dapat dipertimbangkan sebagai biomarker yang independen dalam mengindikasikan outcome yang buruk. Tujuan : Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui perbedaan nilai netrofil limfosit rasio pada pasien covid 19 dengan komorbid dan tanpa komorbid di RSUP. H. Adam Malik Medan. Metode : Penelitian analitik retrospektif dimana peneliti menggunakan data sekunder yang diperoleh dari rekam medis di RSUP Haji Adam Malik Medan bulan Juni 2020 sampai Mei 2021 untuk mengetahui gambaran nilai Netrophil- Lymphocyte Ratio (NLR) pada pasien covid 19 dengan komorbid dan tanpa komorbid di RSUP. H. Adam Malik Medan. Metode pengambilan sampel menggunakan metode total sampling dimana pasien yang terdiagnosis COVID- 19 terkonfimasi diambil dari bulan Juni 2021 sampai Mei 2021. Hasil : Sampel yang diperoleh sebanyak 1098 pasien dengan diagnose COVID- 19 terkonfirmasi PCR (+) proporsi jenis kelamin laki-laki sebesar 478 (43,6%) sampel dan wanita sebesar 620 (56,4%) . Proposi pasien tanpa kormobid lebih kecil dibandingkan dengan kormobid sebesar 770 (70,1%) : 328 (29,9%) . Rerata usia subjek penelitian sebesar 47 ± 16,97. Nilai neutrofil pada pasien covid rerata sebesar 71,21 ± 17,24, nilai limfosit sebesar 18,88 ± 13,17 dan NLR 8,29 ± 11,41. Sedangkan nilai NlR dengan komorbid rerata sebesar 10,29 ± 12,49 dan nilai NLR tanpa komorbid sebesar 7,44 ± 10,82 dengan nilai p < 0,05 dimana secara stastistik terdapat perbedaan yang signifikan antar variable. Kesimpulan : Dijumpai perbedaan yang signifikan bahwa nilai NLR pada pasien COVID-19 dengan komorbid lebih besar dari NLR pasien COVID-19 tanpa komorbid