dc.description.abstract | Masyarakat Indonesia suka mengonsumsi teh, salah satunya teh hitam. Katekin
di dalam teh menyebabkan rasa pahit dapat merangsang laju alir dan memengaruhi pH
saliva. Peningkatan laju alir meningkatkan komponen organiknya yaitu protein saliva.
Teh hitam terkenal dengan rasa dan aromanya, selain itu baik untuk kesehatan gigi,
namun sampai saat ini masih sedikit penelitian mengenai efek mengonsumsi teh hitam
terhadap pH, laju alir saliva, total protein, dan sIgA saliva. Tujuan penelitian ini adalah
untuk menganalisis perbedaan nilai pH, laju alir, total protein, dan sIgA saliva setelah
mengonsumsi teh hitam Sidamanik antara kelompok karies dan bebas karies. Metode
penelitian ini quasi eksperimental, menggunakan rancangan penelitian pretest-posttest
design with control group design. Penelitian dilakukan pada mahasiswa FKG USU
berusia 1825 tahun sebanyak 15 subjek karies dan 15 subjek bebas karies. Setiap
subjek dilakukan pengukuran sebelum dan setelah perlakuan. Pengukuran pH
menggunakan pH meter Hanna Instruments dan laju alir dengan timbangan digital.
Pengukuran total protein menggunakan metode BCA Assay dan sIgA menggunakan
metode ELISA. Hasil penelitian menunjukkan terdapat efek peningkatan signifikan
terhadap pH, laju alir, total protein pada penderita karies dan bebas karies; serta sIgA
pada kelompok karies, namun sIgA tidak signifikan pada kelompok bebas karies. Tidak
terdapat perbedaan yang signifikan (p>0,05) terhadap nilai pH, laju alir, total protein,
dan sIgA saliva setelah mengonsumsi teh hitam Sidamanik antara kelompok karies dan
bebas karies. Kesimpulan penelitian ini bahwa teh hitam Sidamanik memiliki efek
peningkatan terhadap pH, laju alir, serta total protein dan sIgA saliva; namun tidak
terdapat perbedaan antara kelompok karies dan bebas karies. | en_US |