dc.description.abstract | Latar Belakang : Tumbuhan Attarasa (Litsea cubeba Lour.) merupakan tumbuhan dari keluarga Lauraceae yang kaya akan senyawa minyak atsiri. Secara tradisional, minyak atsiri dari attarasa digunakan untuk antidepressant, antiinflamasi, antioksidan, pestisida, antimikroba, antikanker dan neuro farmakologi. Attarasa (Litsea cubeba Lour.) yang banyak terdapat di daerah Tapanuli Utara. Tumbuhan ini mengandung minyak atsiri yang terdapat dalam buah, batang, akar, dan daun. Hal ini membuat seluruh bagian tumbuhan ini berbau harum. Dari peneltian ini yang digunakan adalah Kulit Batang Attarasa yang dimana, Tanaman Kulit Batang attarasa (Litsea cubeba Lour.) adalah tanaman obat multipotensial yang telah dilaporkan aktif sebagai terapi, antibakteri, antijamur, antidiare, obat penyakit kulit, antimalaria dan antiseptic, walaupun tanaman ini belum diobservasi secara komprehensif. Dari pengujian keamanan obat tradisional tidak dapat terpenuhi apabila tidak memenuhi kriteria yaitu aman, bermutu dan berkhasiat. Sehingga perlu dilakukan pengukuran angka kapang/khamir, angka lempeng total dan cemaran bakteri pada herba kulit batang attarasa.
Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah jumlah angka kapang khamir dan angka lempeng total yang terdapat pada simplisia kulit batang attarasa apakah memenuhi syarat mutu herba/rempah sesuai persyaratan yang ditetapkan dalam SNI 7388-2009.
Metode : Pengujian angka kapang khamir dan angka lempeng total pada sampel simplisia kulit batang attarasa dilakukan sesuai dengan ketetapan yang tercantum dalam SNI 7388-2009 dengan metode hitungan cawan. Pengujian Angka Kapang Khamir menggunakan media PDA (Potato Dextrose Agar), sedangkan pengujian Angka Lempeng Total menggunakan media PCA (Plate Count Agar).
Hasil : Pengujian menunjukkan bahwa nilai AKK yang diuji diperoleh 4,8 x 103 koloni/g. Maka nilai AKK tersebut masih dalam batas yang diperbolehkan pada SNI 7388-2009 yaitu maksimal 2 x 104 koloni/g. Sedangkan pada nilai ALT dari simplisia kulit batang attarasa diperoleh 5,55 x 104 koloni/g. Maka nilai ALT tersebut masih diperbolehkan, dengan batas maksimal yang ditetapkan oleh SNI 7388-2009 yaitu maksimal 1 x 106 koloni/g.
Kesimpulan : Dari hasil yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa hasil pengujian AKK dan ALT pada simplisia kulit batang attarasa masih memenuhi syarat mutu SNI-7388-2009. | en_US |