Relasi Sikap Masyarakat Jawa terhadap Pemertahanan Bahasa Jawa di Desa Bandar Baru Kecamatan Sibolangit Kabupaten Deli Serdang

Abstract

Penelitian ini membahas relasi sikap masyarakat terhadap pemertahanan bahasa Jawa pada masyarakat Jawa di Desa Bandar Baru, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang. Penelitian ini lebih memfokuskan pada persentase masyarakat Jawa terhadap pertahanan bahasa Jawa, serta faktor pendukung dan penghambat pemertahanan bahasa, dan bagaimana relasi/hubungan sikap masyarakat terhadap pemertahanan bahasa di lingkungan masyarakat Jawa. Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana relasi sikap masyarakat, dan cara masyarakat dalam pemertahanan bahasa Jawa di lingkungan masyarakat mayoritas. Dapat dilihat dari ranah keluarga, ketetanggaan, pekerjaan, dan ranah agama. Informan penelitian berasal dari masyarakat Jawa di Desa Bandar Baru, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang. Data penelitian ini berasal dari 50 responden, dan metode pengkajian data penelitian ini, menggunakan metode mixed methods yaitu metode gabungan antara kuantitatif dan kualitatif. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa relasi sikap masyarakat terhadap pemertahanan bahasa Jawa pada masyarakat Jawa terbagi menjadi dua kelompok sikap masyarakat 1). Kelompok orang tua (responden yang sudah berkeluarga) masih menduduki nilai persentase tertinggi dibandingkan dengan sikap penggunaan bahasa Jawa pada 2). Kelompok remaja (responden yang belum berkeluarga). Sebab secara keseluruhan penggunaan bahasa Jawa pada kelompok (orang tua) menunjukan sikap bahasa yang positif (87%) dianggap masih mempertahankan bahasanya sedangkan pada kelompok (remaja) dikategorikan rendah karena menunjukan sikap bahasa yang negatif (16%). Secara dominan (responden yang sudah berkeluarga) menyatakan lebih banyak menggunakan bahasa Jawa dibandingkan dengan (responden yang belum berkeluarga) paling sedikit menggunakan bahasa Jawa.