Uji Potensi Bakteri Penghasil Biosurfaktan dari Perairan Tercemar dalam Mendegradasi Oli Bekas

Abstract

Application of lubricating oil is widely used up till nowadays, especially as engine lubricant. However, its natural presence in the environment is difficult to degrade and has the potential as a pollutant agent for relatively long period of time which could lead into a decrease in environmental quality. This study aims to obtain bacterial isolates from polluted waters which are able to produce biosurfactants and potent to degrade used lubricant. In this study, 10 bacterial isolates were obtained from lubricant waste contaminated water, then screened for biosurfactant activity, biosurfactant production and assessed its ability to degrade used lubricating. From 10 isolates obtained, the highest value of biosurfactant activity was shown by BAO 2, with an emulsification index (IE24) of 23.10 and the highest biosurfactant production was also shown by BAO 2 isolate with biosurfactant concentration of 109.3 ppm on day 10th of incubation. Based on the results, it showed that 5 selected isolates were relatively more potent than other isolates, namely BAO 2, BAO 3, BAO 4, BAO 7 and BAO 11. From the test results of potential degradation of used lubricant on 5 selected isolates,2 isolates were obtained with the highest percentage reduction in the concentration of used lubricant, namely BAO 2 and BAO 4 isolates with decreasing percentages of 82.5% and 80% respectively, within 14 days. Based on analysis of lubricant waste using GC-MS, it showed that there was a significant reduction in the number of compounds found in lubricant waste from 71 compounds in the control compare to 33 compounds in the treatment with a simpler structure. This shows that BAO 2 and BAO 4 isolates could be developed further as the agent of bioremediation

Penggunaan minyak pelumas saat ini masih banyak dimanfaatkan terutama sebagai bahan pelumas mesin kendaraan. Namun, keberadaanya di lingkungan secara alami sulit didegradasi serta berpotensi sebagai agen pencemar dalam jangka waktu yang relatif lama dan menyebabkan penurunan kualitas lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan isolat bakteri dari perairan tercemar yang mampu menghasilkan biosurfaktan dan berpotensi dalam mendegradasi oli bekas. Pada penelitian ini diperoleh 10 isolat bakteri yang berhasil diisolasi dari perairan tercemar limbah oli yang selanjutnya dilakukan skrining aktivitas biosurfaktan, produksi biosurfaktan dan uji kemampuannya dalam mendegradasi oli bekas. Dari 10 isolat yang diperoleh, nilai aktivitas biosurfaktan tertinggi ditunjukkan oleh isolat BAO 2 dengan indeks emulsifikasi (IE24) sebesar 23,10 dan produksi biosurfaktan tertinggi juga ditunjukkan oleh isolat BAO 2 dengan konsentrasi biosurfaktan sebesar 109,3 ppm pada inkubasi hari ke 10. Berdasarkan hasil dari beberapa uji yang telah dilakukan, diperoleh 5 isolat terpilih yang relatif lebih berpotensi dibandingkan isolat lainnya yaitu isolat BAO 2, BAO 3, BAO 4, BAO 7 dan BAO 11. Dari hasil uji potensi degradasi oli bekas pada 5 isolat terpilih, diperoleh 2 isolat dengan persentase penurunan konsentrasi oli bekas tertinggi yaitu isolat BAO 2 dan BAO 4 dengan persentase penurunan berturut-turut sebesar 82,5 % dan 80 % dalam waktu 14 hari. Hasil analisis GC-MS pada oli bekas menunjukkan terjadinya pengurangan komponen penyusun oli secara signifikan dari 71 senyawa pada kontrol menjadi 33 senyawa pada perlakuan dengan struktur yang lebih sederhana. Hal ini menunjukkan bahwa isolat BAO 2 dan BAO 4 dapat dikembangkan lebih lanjut sebagai agen bioremediasi.