dc.contributor.advisor | Lubis, Swesana Mardia | |
dc.contributor.author | Manullang, Desi Sarmauli | |
dc.date.accessioned | 2022-08-25T02:44:35Z | |
dc.date.available | 2022-08-25T02:44:35Z | |
dc.date.issued | 2022 | |
dc.identifier.uri | https://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/49834 | |
dc.description.abstract | This paper describes the procedures as well as the symbolic meaning in the Saur Matua traditional ceremony. Batak Toba has one type of death called Saur Matua. Saur Matua is the kind of death coveted by Batak people in general. This type of death means complete death because all of his/her children and daughters are married and have children, and have completed all the traditional obligations imposed on him/her while he/she was still alive. The purpose of writing this paper is to find out the procedures and symbolic meanings in the Saur Matua traditional ceremony. The method used in this paper is descriptive qualitative with data collection techniques through reading and understanding books, articles, websites and journals related to the Saur Matua ceremony and conducting interviews with people who have an understanding of the Saur Matua traditional ceremony. The results of this study indicate that the procedures for the traditional Saur Matua ceremony include pasada Tahi, MarttongoRaja/parapotton, Mompo, Mangembas-embasi and panggalangon, panambol, Maralaman and Ungkap Hombung and describe what the symbolic meanings contained in a symbol in the Saur Matua traditional ceremony are, hand positions, Ulos, Sijagaron, Jambar, Piso-piso, and Tumpak. Where the Saur Matua traditional ceremony is summarized in the Dalihan Na Tolu concept which will always be seen in every Batak Toba traditional ceremony. | en_US |
dc.description.abstract | Kertas karya ini mendeskripsikan mengenai tata cara sekaligus makna simbolik dalam upacara adat Saur Matua. Batak Toba memiliki satu jenis kematian yang disebut dengan Saur Matua. Saur Matua adalah jenis kematian yang didambakan oleh orang batak pada umumnya. Kematian jenis ini berarti kematian yang sempurna karena semua anak dan putrinya telah menikah dan sudah memiliki keturunan, serta sudah selesai menunaikan semua kewajiban adat yang dibebankan kepadanya semasa dia masih hidup. Tujuan dari penulisan kertas karya ini adalah untuk mengetahui tatacara dan makna simbolik dalam upacara adat saur matua. Metode yang digunakan dalam kertas karya ini adalah Deskriptif kualitative dengan teknik pengumpulan data melalui membaca dan memahami buku, artikel, website dan jurnal yang berkaitan dengan upacara Saur Matua serta melakukan interview terhadap orang yang memiliki pemahaman mengenai upacara adat Saur Matua. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tata cara upcara adat Saur Matua meliputi pasada Tahi, MarttongoRaja/parapotton, Mompo, Mangembas-embasi dan panggalangon, panambol, Maralaman dan Ungkap Hombung serta menjabarkan apa saja makna simbolik yang terkandung dalam sebuah simbol dalam upacara adat Saur Matua yaitu, posisi tangan, Ulos, Sijagaron, Jambar, Piso-piso, dan Tumpak. Dimana Upcara adat Saur Matua ini dirangkum dalam konsep Dalihan Na Tolu yang akan selalu terlihat dalam setiap upacara adat Batak Toba. | en_US |
dc.language.iso | en | en_US |
dc.subject | Saur Matua | en_US |
dc.subject | Adat Batak Toba | en_US |
dc.subject | Kematian | en_US |
dc.subject | Tatacara | en_US |
dc.subject | Makna Simbolik | en_US |
dc.title | The Description of Symbolic Meaning in Saur Matua Death Ceremony in Batak Toba | en_US |
dc.type | Thesis | en_US |
dc.identifier.nim | NIM192202054 | |
dc.description.pages | 44 Halaman | en_US |
dc.description.type | Kertas Karya Diploma | en_US |