Show simple item record

dc.contributor.advisorLoesnihari, Ricke
dc.contributor.advisorRahmaini, Ade
dc.contributor.authorNst, Dedy Irawan
dc.date.accessioned2022-09-02T04:13:07Z
dc.date.available2022-09-02T04:13:07Z
dc.date.issued2022
dc.identifier.urihttps://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/49970
dc.description.abstractLatar Belakang : Pasien Covid 19 pada kasus berat akan mengalami Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS), syok septik, gagal multiorgan, hingga berakibat kematian. C-Reactive Protein (CRP) adalah salah satu protein fase akut yang pada serum normal dijumpai dalam jumlah yang sangat sedikit (1ng/L). CRP merupakan marker inflamasi sistemik non spesifik terutama dihasilkan oleh hepatosit di bawah pengaruh sitokin seperti interleukin-6 (IL-6) dan tumor necrosis factor-alpha (TNFα). Pada pasien COVID-19 peningkatan CRP mewakili ekspresi kerusakan paru-paru dan mencerminkan gangguan pernapasan yang diakibatkan oleh status peradangan yang abnormal. Tujuan : Mengetahui perbandingan kadar CRP pasien COVID-19 derajat ringan dan berat yang dirawat di RSUP.H.Adam Malik, Medan. Metode : Penelitian ini merupakan studi observasional dengan metode pengumpulan data secara crosssectional untuk menilai perbandingan kadar CRP pasien COVID-19 derajat ringan dan berat yang dirawat di RSUP.H.Adam Malik Medan. Hasil dan Pembahasan : 27 orang pasien Covid-19 berjenis kelamin laki-laki terdapat 16 orang (59,3%) dengan derajat berat. Dari 23 orang pasien berjenis kelamin perempuan terdapat 9 orang (39,1%) dengan derajat berat dengan usia termuda 18 tahun dan tertua 75 tahun. Dengan menggunakan uji Chi Square menunjukkan bahwa tidak ditemukan hubungan yang signifikan antra jenis kelamin dengan tingkat keparahan penyakit Covid-19 (p = 0,156). dengan menggunakan uji Mann Whitney menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan kadar CRP yang signifikan berdasarkan jenis kelamin subyek (p = 0,086), namun menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kadar CRP yang signifikan berdasarkan usia subyek (p<0,001). Dengan menggunakan uji T Independent menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kadar CRP yang signifikan berdasarkan tingkat keparahan Covid -19 (p < 0,001). Simpulan : Pemeriksaan CRP pada pasien COVID 19 dapat dipakai sebagai predictor keparahan pasien COVID 19 yang menjalani perawatan. Diperlukan penelitian lanjutan yang melibatkan subjek dengan jumlah yang lebih besar, dan dihubungkan dengan marker inflamasi lain seperti IL6, NLR dan PCT untuk menilai derajat keparahan pasien COVID 19 yang menjalani perawatan.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectCOVID-19en_US
dc.subjectCRPen_US
dc.subjectDerajat Keparahanen_US
dc.titlePerbandingan CRP pada Pasien Covid-19 Derajat Ringan dan Derajat Berat di RSUP Haji Adam Malik Medanen_US
dc.typeThesis
dc.identifier.nimNIM187041023
dc.identifier.nidnNIDN0025086107
dc.identifier.kodeprodiKODEPRODI11719#Patologi Klinik
dc.description.pages102 Halamanen_US
dc.description.typeTesis Magisteren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record