Alat Pendeteksi Aroma Bahan Bakar Minyak Menggunakan Sensor Gas dengan Sistem Electronic-Nose

Abstract

Fuel oil is a strategic energy source that is indispensable for fueling vehicles and other machines. Currently, the quality of each fuel oil has decreased due to the large number of irresponsible people who mix fuels illegally, the fuel is mixed up and sold to the public which has a bad impact on vehicle engines. An electronic nose has been designed and implemented which is useful for detecting the aroma of various types of fuel oil. To be able to detect fuel oil, the electronic-nose system is designed to circulate air in the sample room which has provided 4 types of sensors. The aroma stimulus captured by the sensor array is in the form of a data signal output that will be displayed on the LCD. The sensor that gives a high response to each sample is the MQ136 sensor, which provides a high response to fuel oil including Pertamax turbo oil. To achieve a stable point of sensor output, first the electronic nose is turned on for 20 minutes until the number that is issued is quite stable. The normal values for the sample room voltage for the MQ4, MQ7, MQ9 and MQ136 sensors respectively before the sample test were carried out were 1.11 V, 1.49 V, 0.92 V and 0.60 V. The average output voltage values for fuel oil (BBM) were pertalite, pertamax, and Pertamax turbo for the MQ4 sensor is 1.07 V, 1.22 V and 0.96 V. For the MQ7 sensor, the output voltage values for each sample are 1.44 V, 1.43 V and 1.37 V. For the MQ9 gas sensor, the sample output voltage values are 1.23 V, 1.43 V and 1.09 V. As for the MQ136 gas sensor, the output voltage values for each oil are 1.26 V, 1.25 V and 0.91 V.

Bahan bakar minyak merupakan sumber energi strategis yang sangat diperlukan untuk bahan bakar kendaraan dan mesin-mesin lainnya. Saat ini kualitas setiap bahan bakar minyak mengalami penurunan dikarenakan banyaknya oknum yang tidak bertanggung jawab untuk melakukan pencampuran bahan bakar secara ilegal, bahan bakar tersebut dioplos dan dijual kepada masyarakat yang membawa dampak buruk bagi mesin kendaraan. Telah di rancang dan diimplemetasikan sebuah alat electronic nose yang berguna untuk mendeteksi aroma jenis-jenis bahan bakar minyak. Untuk dapat mendeteksi bahan bakar minyak, sistem electronic-nose di rancang mengalirkan udara di ruang sampel yang sudah disediakan 4 jenis sensor. Stimulus aroma yang ditangkap oleh larik sensor berupa keluaran sinyal data yang akan ditampilkan di LCD. Sensor yang memberikan respon tinggi pada setiap sampel adalah sensor MQ136, memberikan respon tinggi pada bahan bakar minyak termasuk minyak pertamax turbo. Untuk mencapai titik stabil keluaran sensor, terlebih dahulu electronic nose dinyalakan selama 20 menit sampai angka yang di keluarkan cukup stabil. nilai normal tegangan ruangan sampel untuk sensor MQ4, MQ7, MQ9 dan MQ136 berturut sebelum dilakukan pengujian sampel adalah 1.11 V, 1.49 V, 0.92 V dan 0.60 V. Nilai tegangan keluaran rata-rata Bahan Bakar Minyak (BBM) yaitu pertalite, pertamax, dan pertamax turbo untuk sensor MQ4 adalah 1.07 V, 1.22 V dan 0.96 V. Untuk sensor MQ7 didapat nilai tegangan keluaran masing-masing sampel adalah 1.44 V, 1.43 V dan 1.37 V. Untuk sensor gas MQ9 didapat nilai tegangan keluaran sampel adalah 1.23 V, 1.43 V dan 1.09 V. Sedangkan untuk sensor gas MQ136 didapat nilai tegangan keluaran masing-masing minyak adalah 1.26 V, 1.25 V dan 0.91 V.