Perubahan Sosial dalam Upacara Adat Kematian pada Etnis Batak Toba di Kota Medan
View/ Open
Date
2018Author
Firmando, Harisan Boni
Advisor(s)
Sitorus, Henri
Simanihuruk, Muba
Metadata
Show full item recordAbstract
Upacara adat kematian etnis Batak Toba adalah aktivitas yang sakral dan merupakan warisan turun temurun yang dilakukan dari generasi ke generasi. Upacara adat kematian memiliki perbedaan pelaksanaan upacara berdasarkan situasi dan tempat dari orang yang meninggal. Saat ini setelah etnis Batak Toba berada di perantauan atau di kota, terdapat berbagai perubahan dalam pelaksanaan upacara adat kematian sehingga tidak lagi sama seperti pelaksanaannya dahulu.
Metode penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif, pengumpulan data dilakukan secara observasi, wawancara mendalam, serta telaah dokumen. Analisis data dilakukan secara deskriptif kualitatif dan interpretatif. Informan adalah tokoh adat, tokoh agama dan masyarakat yang pernah melakukan upacara adat kematian yang berada di di kota Medan.
Studi ini menemukan bahwa pelaksanaan tahapan-tahapan acara pada upacara adat kematian yang terjadi saat ini mengalami perkembangan dimana adat yang adalah habitus menjadi lebih beragam. Ritus-ritus adat yang ada sudah mulai berubah, perubahan ini melahirkan sebuah kebiasaan baru. Terjadinya kebiasaan baru tersebut disebabkan oleh berbagai hal, yakni pengaruh ajaran yang mayoritas dianut oleh masyarakat Batak Toba, ruang dan waktu yang telah berubah, dan aktualisasi status dan kekuasaan untuk mencapai kesempurnaan hidup.
Berbagai strategi dilakukan oleh agen melalui arena upacara adat kematian untuk mencapai kesempurnaan hidup dengan cara merubah habitus yang sudah ada. Perubahan habitus tersebut terlihat pada perubahan tatacara pelaksanaan ritus upacara adat yang terorganisir secara berulang, dimana berbagai praktik ritus upacara adat kematian selalu diproduksi dan direproduksi, sehingga akan tetap eksis. Seiring dengan berbagai perkembangan yang ada, kedepan pelaksanaan upacara adat kematian akan mengalami tantangan, yaitu konsumerisme, materialisme dan menurunnya solidaritas, namun tantangan tersebut bukan menjadi sebuah penghalang untuk tetap melaksanakan upacara adat.
Collections
- Master Theses [67]