Perbedaan Kadar Pentraxin 3 (PTX3) dan Nilai Rasio Neutrofil Limfosit (NLR) pada Pasien Sindrom Koroner Akut

Abstract

Background : Vascular inflammation plays an important role in the pathogenesis and development of acute coronary syndrome (ACS). . Pentraxin-3 is primarily synthesized by macrophages, neutrophils, endothelial cells, and other cell types in response to acute inflammatory stimuli during CHD. Neutrophils are seen as markers of inflammation and lymphocytes play a vital role in the remodeling of the myocardium after inflammation. Neutrophil to-Lymphocyte ratio (NLR) (calculated by dividing the neutrophil count by the lymphocyte count) as an indication of systemic inflammation indicating poor clinical outcome in CHD disease. Objective: To analyze differences in PTX3 levels and the value of the neutrophillymphocyte ratio in coronary heart disease patients Methods: This research is an observational study with cross sectional data collection method. This study took blood samples from patients with coronary heart disease who were treated at the HAM Hospital as many as 55 patients. Samples were examined only once for Pentraxin 3 and NLR. The research was conducted after obtaining ethical approval and informed consent. Results and Discussion: The number of male subjects was 35 people (63.6%). The mean age of the subjects was 53.87 years with the youngest 19 years old and the oldest 77 years old. . The incidence of Acute Coronary Syndrome (ACS) occurred in 30 people (74.4%). By using the Independent T test, it was shown that there were differences in the values of neutrophils and lymphocytes between the ACS and non ACS groups (p<0.001). Using the Mann Whitney test, it was shown that there were differences in the values of neutrophils and lymphocytes between the ACS and non ACS groups (p<0.001). The results of the analysis using the ROC curve obtained that the AUC area of the pentraxin 3 level predicts ACS is 100% with a p value < 0.001, while the NLR level predicts ACS is 90% with a p value < 0.001 Conclusions and suggestions: PTX3 and NLR examination can be used as alternative diagnostic markers and assess the severity of ACS. Further research is needed that involves a larger number of subjects, and looks at the relationship between NLR and PTX 3 with other markers such as cardiac enzymes.

Latar Belakang : Peradangan vaskular memainkan peran penting dalam patogenesis dan pengembangan sindrom koroner akut (ACS). . Pentraxin-3 terutama disintesis oleh makrofag, neutrofil, sel endotel, dan jenis sel lainnya sebagai respons untuk rangsangan inflamasi akut selama PJK. Neutrofil dipandang sebagai penanda inflamasi dan limfosit memainkan peran vital dalam remodelling dari miokardium setelah peradangan. Rasio Neutrophil to-Lymphocyte (NLR) (dihitung melalui pembagian hitungan neutrofil dengan jumlah limfosit) sebagai indikasi peradangan sistemik yang menunjukkan hasil klinis yang buruk dalam penyakit PJK. Tujuan : Menganalisis Perbedaan kadar PTX3 dan nilai rasio neutrofil-limfosit pada pasien sindrom coroner akut. Metode : Penelitian ini merupakan studi observasional dengan metode pengumpulan data secara Cross sectional. Penelitian ini mengambil sample darah pasien penyakit jantung koroner yang dirawat di RSUP HAM sebanyak 55 pasien. Sampel diperiksa hanya satu kali untuk Pentraxin 3 dan NLR. Penelitian dilaksanakan setelah mendapat ethical approval dan informed consent. Hasil dan Pembahasan : Jumlah subyek laki-laki adalah 35 orang (63,6%). Rerata usia subyek adalah 53,87 tahun dengan usia termuda 19 tahun dan tertua berusia 77 tahun. . Kejadian Sindrom Koroner Akut (SKA) terjadi pada 30 orang (74,4%). Dengan menggunakan uji T Independent menunjukkan bahwa terdapat perbedaan nilai neutrophil dan limfosit antara kelompok SKA dan non SKA (p<0,001). Dengan menggunakan uji Mann Whitney menunjukkan bahwa terdapat perbedaan nilai neutrophil dan limfosit antara kelompok SKA dan non SKA (p<0,001). Hasil analisis menggunakan kurva ROC diperoleh luas AUC dari kadar pentraxin 3 memprediksi SKA adalah sebesar 100% dengan nilai p < 0,001, sedangkan kadar NLR memprediksi SKA adalah sebesar 90% dengan nilai p < 0,001 Simpulan dan saran: Pemeriksaan PTX3 dan NLR dapat digunakan sebagai marker diagnostic alternative dan menilai tingkat keparahan pada SKA. Diperlukan penelitian lanjutan yang melibatkan subjek dengan jumlah yang lebih besar, dan melihat hubungan NLR dan PTX 3 dengan marker lain misalnya enzim jantung.