Hubungan antara Pemakaian Popok Sekali Pakai dengan Kejadian Fimosis pada Anak di RSUP H Adam Malik Medan
View/ Open
Date
2022Author
Fauzie, Hanif
Advisor(s)
Fikri, Erjan
Ramayani, Oke Rina
Metadata
Show full item recordAbstract
Fimosis adalah suatu kelainan dimana prepusium penis yang tidak dapat diretraksi (ditarik) ke proksimal sampai ke korona glans. Prepusium penis merupakan lipatan kulit yang menutupi glans penis. Normalnya, kulit prepusium selalu melekat erat pada glans penis dan tidak dapat ditarik ke belakang pada saat lahir, namun seiring bertambahnya usia dan pertumbuhan terjadi proses keratinisasi lapisan epitel dan deskuamasi antara glans penis dan lapis bagian dalam prepusium sehingga akhirnya kulit prepusium terpisah dari glans penis. Insidensi fimosis sebesar 8% pada anak usia 6-7 tahun, 1% pada anak usia 16-18 tahun. Penelitian di Cina tahun 2016 menyebutkan fimosis paling banyak ditemukan pada usia 3 sampai 6 tahun. Beberapa penelitian mengatakan kejadian fimosis saat lahir hanya 4% bayi yang prepusiumnya sudah bisa ditarik mundur sepenuhnya sehingga kepala penis terlihat utuh. Secara perlahan, deskuamasi menyebabkan perlekatan berkurang. Sampai usia 1 tahun masih 50% yang belum bisa ditarik penuh. Kondisi fimosis permanen dapat mengakibatkan kondisi peradangan dimana mengakibatkan nyeri, gangguan disfungsi seksual, dan meningkatkan resiko kanker penis. Penanganan fimosis sampai saat ini masih dengan cara sirkumsisi (Daryanto, 2016).
Collections
- Master Theses [200]