Uji Efektifitas Ekstrak Daun Lidah Buaya (Aloe vera) terhadap Larva Aedes sp

Abstract

The use of insecticide such as malathion and abate has been intensified in Indonesia for control of Aedes sp. It used more than 25 years continuosly, because the death of not target animals, loss or death of natural enemies, such as environmental degradation of ecosystem imbalance, and because the mosquitoes resistant agent.

Penggunaan insektisida malathion dan abate telah dilakukan secara intensif di Indonesia untuk pengendalian Aedes sp. penggunaan insektisida ini sudah lebih dari 25 tahun secara terus menerus, sehingga mengakibatkan kematian hewan yang bukan target, hilang atau matinya musuh alami, kerusakan lingkungan berupa ketidakseimbangan ekosistem, dan menyebabkan sifat resisten pada nyamuk. Salah satu alternatif yang efektif adalah vektor kontrol biologi dengan menggunakan ekstrak tanaman daun lidah buaya (Aloe vera), karena adanya kandungan metabolit skunder yang berperan sebagai insektisida alami. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas daya larvasida yang di nilai dari konsentrasi yang paling efektif (LCso) dan waktu yang paling efektif. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen post test only one control group design. Untuk menilai toksisitas yang di nilai dari LC50 dan waktu yang paling efektif digunakan analisa probit. Sebanyak 700 sampel larva Aedes sp yang telah mencapai instar III/IV digunakan dalam penelitian ini, dibagi menjadi 7 kelompok uji yaitu 20 ppm; 4O ppm; 60 ppm; 80 ppm; 100 ppm; kontrol negatif (air); kontrol positif (abate@ 1 ppm), Masing-masing kelompok berisi 25 1arva dalam 200 ml air, 4 kali pengulangan dengan mengamati kematian larva pada menit ke 180; 360; 540; 1440; 2880. Hasil uji analisis probit menunjukkan bahwa nilai LC56 pada konsentrasi 80,5 ppm dengan waktu pengamaran yang paling efektif pada 1440 menit. Dari hasil penelitian ini dapat di katakan bahwa ekstrak dari lidah buaya dapat bersifat sebagai larvasida terhada pada Aedes sp instar III/IV.