Show simple item record

dc.contributor.advisorYuliasmi, Sri
dc.contributor.authorHutabarat, Vica May Delima
dc.date.accessioned2022-10-24T04:01:34Z
dc.date.available2022-10-24T04:01:34Z
dc.date.issued2022
dc.identifier.urihttps://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/50844
dc.description.abstractLatar Belakang: Tomat adalah salah satu sayuran yang sering dikonsumsi masyarakat Indonesia karena memberi banyak manfaat bagi kulit dan bagian tubuh lain. Namun dalam budidaya tomat petani harus menghadapi hama dan penyakit yang menyebabkan gagal panen atau hasilnya berkurang Metode pengendalian yang paling dominan dilakukan petani adalah dengan penggunaan pestisida. Penggunaan pestisida pada tanaman akan meninggalkan residu pada produk pertanian. Makanan yang mengandung residu pestisida jika dikonsumsi dalam jangka panjang akan menimbulkan gangguan kesehatan yang ditunjukkan dengan adanya gejala akut seperti sakit kepala, mual, dan muntah serta gejala kronis seperti kehilangan nafsu makan, kejang otot, dan lain-lain. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan residu pestisida golongan organofosfat pada sampel tomat yang diuji dengan metode GC dan apakah kandungan residu yang diuji tersebut sesuai dengan batas maksimum residu pestisida berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 53/PERMENTAN/KR.040/12/2018 Tentang Keamanan dan Mutu Pangan Segar Asal Tumbuhan. Metode Penelitian: Penelitian ini dilakukan di Laboratorium pengujian mutu dan residu pestisida UPT.PTPH Jl. Jendral Besar A.H.Nasution No.4. Sampel yang digunakan adalah tomat yang diambil dari petani Kabanjahe secara sederhana dalam keadaan masih segar. Penentuan kandungan residu pestisida golongan Organofosfat pada tomat dilakukan dengan metode GC. Hasil: Hasil kandungan residu pestisida organofosfat pada sampel tomat yang diuji dengan menggunakan metode GC untuk bahan aktif Diazinon, Klorpirifos, dan Profenofos tidak terdeteksi. Kesimpulan: Tidak terdeteksi kandungan residu pestisida pada tomat yang berarti memenuhi standar Batas Maksimum Residu (BMR) pestisida berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 53/PERMENTAN/KR.040/12/2018 Tentang Keamanan dan Mutu Pangan Segar Asal Tumbuhan.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectPestisidaen_US
dc.subjectOrganofosfaten_US
dc.subjectTomaten_US
dc.subjectKromatografi Gasen_US
dc.titleAnalisis Kandungan Residu Pestisida Golongan Organofosfat pada Tomat (Solanum Lycopersicum) dengan Metode Gcen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM192410038
dc.identifier.nidnNIDN0003078205
dc.identifier.kodeprodiKODEPRODI48402#Analis Farmasi dan Makanan
dc.description.pages50 Halamanen_US
dc.description.typeKertas Karya Diplomaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record