Nilai-Nilai Perjuangan dalam Novel Laut Bercerita Karya Leila S. Chudori: Kajian Sosiologi Sastra

Abstract

Karya sastra adalah ungkapan kesadaran pengarang yang bersifat subjektif. Karya sastra merupakan refleksi kesadaran pengarangnya tentang apa yang diketahuinya, dialaminya, sehingga realitas kehidupan menjadi realitas kesadaran pengarangnya. Karya sastra memiliki beberapa bentuk salah satunya adalah novel. Novel Laut Bercerita ditulis oleh Leila S. Chudori yang bercerita tentang tragedi kerusuhan 1998. Tokoh Biru Laut adalah mahasiswa Sastra Inggris universitas Gadjah Mada yang aktif mengikuti pergerakan dalam memperjuangakan Hak Asasi Manusia (HAM) pada masa Orde Baru dengan para aktivis dan teman-teman lainnya. Laut biru dan teman-temannya diculik dan dihilangkan paksa oleh intel karena pada masa presiden soeharto mereka diangap membahayakan pemerintah, serta perjuangan Asmara Jati, adik Biru Laut, dalam mencari jejak kakaknya yang diculik dan dihilangkan paksa oleh para intel. Kejadian yang dialami oleh tokoh-tokoh tersebut tentu tidak lepas dari penglaman pengarang. Bahkan hingga saat ini, kasus yang terjadi kepada korban penculikan belum usai dan terus diperjuangkan dalam peringatan kamisan yang dilakukan oleh keluarga dan korban pelanggaran Hak Asasi Manusia di depan Istana Negara. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan bentuk-bentuk perjuangan tokoh-tokoh yang ada di dalam novel Laut Bercerita. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif deskriftif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik baca, simak, dan catat. Berdasarkan temuan penelitian terhadap novel Laut Bercerita ini, dapat disimpulkan bahwa bentuk bentuk perjuangan dapat dibagi dalam lima bentuk Hasil dari penelitian ini yaitu: (1) nilai rela berkorban, (2) nilai persatuan, (3) nilai harga menghargai, (4) nilai sabar dan semangat pantang menyerah, dan (5) nilai kerja keras.