Hubungan Antara Gangguan Tidur dan Tekanan Darah dengan Intensitas Nyeri pada Pasien Low Back Pain dan Migren Kronik
View/ Open
Date
2018Author
Sembiring, Nirwan
Advisor(s)
Sjahrir, Hasan
Anwar, Yuneldi
Pujiastuti, RA. Dwi
Metadata
Show full item recordAbstract
Background
Low back pain and migraine was often founded increase blood pressure, that was can increase the intensity of pain and affect sleep patterns that can cause sleep disorders.
Objective
To discover the relationship between sleep disorder and blood pressure with pain intensity in low back pain and chronic migraine.
Methods
The was used cross-sectional study with 42 subjects of each 21 of LBP and chronic migraine were taken by consenting and fulfilling inclusion and exclusion criteria, examination of sleep disturbance with PSQI, measurement of pain intensity with VAS and Blood pressure measurement then analyzed interaction relationship sleep and blood pressure with pain intensity with Spearman correlation test.
Results
Systolic blood pressure of LBP was found systolic blood pressure ≥ 160 mmHg were 1 (52.4%) while diastolic blood pressure was 90 - 99 mmHg were 13 (61.9%), VAS was found in values between 4, 5 - 7.4 were 20 people (95.2%) and the PSQI score was found in the group of values between ≥ 5 as many as 19 people (90.5%), whereas in chronic migraine, most systolic blood pressure were present in systolic blood pressure 120 -139 mmHg were 13 (61.9%) while diastolic blood pressure 80 -89 mmHg were 13 persons (61.9%), VAS values between 4.5 and 7.4 were 9 (42.9%) and the value of PSQI in the value group between ≥ 5 was 17 (81.0%), With Spearman correlation test showed significant non-significant correlation between PSQI with pain intensity and very weak correlation strength (r = 0,073; p = 0,755), insignificant positive correlation between systolic blood pressure with pain intensity with weak correlation strength (r = P = 0,116), significant positive correlation between diastolic blood pressure with pain intensity with moderate correlation strength (r = 0,585, p = 0,005), negative correlation not significant between PSQI with pain intensity and very weak correlation strength (r = 0,054; p = 0,817), the insignificant positive correlation between systolic blood pressure with pain intensity with very weak correlation strength (r = 0,041; p = 0,860), no significant correlation between diastolic blood pressure and pain intensity (p <0, 05) with a weak correlation strength (r = 0.324; p = 0.153)
Conclusion
There was no significant correlation between PSQI and pain intensity in lower back pain and chronic migraine. There was no significant correlation between systolic blood pressure with pain intensity, but correlation positive between diastolic blood pressure and pain intensity in LBP. In the chronic migraine was found no significant correlation between systolic blood pressure and diastolic blood pressure with pain intensity. Latar Belakang
Pada penderita nyeri punggung bawah dan migren sering dijumpai peningkatan tekanan darah (TD) yang dapat meningkatan intensitas nyeri. Peningkatan Intensitas nyeri dan TD dapat berpengaruh terhadap pola tidur yang dapat menyebabkan terjadinya gangguan tidur.
Tujuan
Untuk mengetahui hubungan antara gangguan tidur dan tekanan darah dengan intensitas nyeri pada penderita nyeri punggung bawah dan migren kronis.
Metode
Penelitian ini menggunakan studi potong lintang dengan 42 subjek penelitian masing – masing 21 subjek LBP dan migren kronis diambil dengan cara konsekutif dan memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi, dilakukan pemeriksaan gangguan tidur dengan PSQI, pengukuran intensitas nyeri dengan VAS dan pengukuran TD selanjutnya dilakukan analisa hubungan gangguan tidur dan TD dengan intensitas nyeri dengan uji korelasi Spearman.
Hasil
Dari 21 orang penderita LBP dijumpai TDS paling banyak pada TDS ≥ 160 mmHg sebanyak 11 orang (52,4%) sedangkan TDD adalah 90 – 99 mmHg sebanyak 13 orang (61,9%), nilai VAS paling banyak dijumpai pada nilai antara 4,5 – 7,4 sebanyak 20 orang (95,2%) dan nilai PSQI ditemukan pada kelompok nilai antara ≥ 5 sebanyak 19 orang (90,5%), sedangkan pada migren kronis dijumpai TDS paling banyak pada TDS 120 -139 mmHg sebanyak 13 orang (61,9%) sedangkan TDD 80 -89 mmHg sebanyak 13 orang (61,9%), nilai VAS pada nilai antara 4,5 – 7,4 sebanyak 9 orang (42,9%) dan nilai PSQI pada kelompok nilai antara ≥ 5 sebanyak 17 orang (81,0%).
Dengan uji korelasi Spearman menunjukkan korelasi positif yang tidak signifikan antara nilai PSQI dengan intensitas nyeri (p=0,755), korelasi positif yang tidak signifikan antara TDS dengan intensitas nyeri (p=0,116), korelasi positif yang signifikan antara TDD dengan intensitas nyeri (p = 0,005), korelasi negatif yang tidak signifikan antara nila PSQI dengan intensitas nyeri (p = 0,817), korelasi positif yang tidak signifikan antara TDS dengan intensitas nyeri (p = 0,860), korelasi positif yang tidak signifikan antara TDD dengan intensitas nyeri (p = 0,153).
Kesimpulan
Terdapat korelasi positif yang tidak signifikan antara nilai PSQI dengan intensitas nyeri pada nyeri punggung bawah sedangkan pada migren kronik ditemukan korelasi negatif yang tidak signifikan.
Terdapat korelasi positif yang tidak signifikan antara TDS dengan intensitas nyeri dan korelasi positif yang signifikan antara TDD dengan intensitas nyeri pada LBP sedangkan pada migren kronis ditemukan korelasi positif yang tidak signifikan antara TDS dengan intensitas nyeri dan korelasi positif yang tidak signifikan antara TDD dengan intensitas nyeri.
Collections
- Master Theses [156]