Gambaran Hemostasis dan Agregasi Trombosit pada Pasien Kanker Nasofaring di RSUP H. ADAM MALIK MEDAN

Abstract

There was evidence to suggest that patients with cancers or malignancies may have higher tendency of hypercoagulability and thrombosis. Despite this fact, information about this tendency in nasopharyngeal carcinoma (NPC) is still scarce.

The Aim of the study:

Therefore, this study is aimed to investigate the hemoragic screening tests in view of finding

possible evidence of hypercoagulability and hyperaggregation in NPC cases and whether they

are affected by radio-chemotherapy treatment.

Materials and methods:

12 NPC patients were allocated in this study and blood samples were taken for the investigations of P.T, A.P.T.T and T.T, D-DIMER, PLATELET AGGREGATION TEST; at the time before the treatments were started, immediately after the 1, 2 and 3 cycles of chemotherapy and after 1 radiotherapy. Hypercoagulability is defined as two or more evidence of PT (INR) ratios of A.P.T.T, and T.T of< 1.0. The treatment consists of radiotherapy which was performed in the cycle period with the radiation dose 5000-7000 CGy to the tumor mx, whilst the dose of chemotherapy was Cisplatin 100mg/m², S FU (Fluorouracil) 1000 mg/m² Blood sample was obtain from the median vein, in which 15 ml of blood was added with sodium citrate 3,2% for the tests of P.T, A.P.T.T, T.T, D-DIMER and PLATELET AGGREGATION TEST. Statistical analysis for the TREND used the ANNOVA.

Results:

I P.T. A.P.TT, and T.T were relatively unchanged during the course of the treatment, however the PT, A.P.TT and T.T showed evidence of hypercoagulability starting before therapy D-DIMER is increased, might explain the thrombus formation is destroyed. Hyperaggregation in platelet aggregation test all the way during radiochemotherapy treatment

Conclusion:

In NPC there is evidence of hypercoagulability and this phenomenons is not affected by the course of radio-chemotherapy. D-Dimer is increased and might explain the thrombus formation is destroyed. This finding might explain the scarcity of report of thrombotic evidence in NPC

Latar Belakang: Telah banyak laporan yang memperlihatkan bahwa pada kanker dan keganasan2 lain dijumpai adanya tendensi untuk timbul hiperkoagulabilitas dan trombosis. Walaupun demikiarl laporan tentang adanya hal tenebut pada Kanker Nasofaring (KNF) sangatlah sedikit Tujuan Penelitian: Oleh karena itu hrjua[ penelitian ini adalah unhrk mempelajui tentang hemorrhagic screening resr pada pasien-pasien KNF dan untuk mengetahui pengaruh dari radiokemoterapi. Bahan dan cara kerja: 12 pasien tr$IF diikutsertakan dalam penelitian ini dan sampel dmah diarnbil unhrk pemeriksaan P.T, A.P.T.T, T.T, D-DIME& TES AGREGASI TROMBOSIT sebelum terapi dimulai, segera setelah kernoterapi ke 1, ke 2, ke 3, dan setelah radiotempi ke 1.. Hiperkoagulabilitas dikatakan apabila dijumpai dua atau lebih dari hasil P.T (tNR), ratio A.P,T.! dan T.T < 1.0. Terapi terdiri dari radioterapi dengan dosis radiasi !000-7000 CCy yang diamhkan ke masa tumor, sedangkan dosis kemoterapi Cisplatin l00mg/m2, 5 FU (Fluorouracil) 1000 mg/m2. Sampel darah diambil 15 ml dari vena mediana cubiti ditambahkan ke natrium sitrat 3,2 % untuk pemeriksaan P.T, A.P.T.T, T.T, D DIMER" dan tes agregasi trombosit. Analisa statistik dengan ANNOVA test untuk mengetahui tend perubahan yang te{adi. Ilasil: Jumlah trombosit serta P.T, A.P.T.T, T.T relatif tidak berubah selama terapi, hal ini menunjukkan adanya hiperkoagulabilitas sejak sebelun pengobatan dimulai. D DIMER mengalami peningkatan, kemrmgkinan adanya penghancuran trombus. Pada tEs agregasi trombosit relatif menunjukkan hiperagregasi selama radiokemoterapi. Kesimpulan: Pada KNF dijumpai dari sejak pertama sampai akhir radiokemoterapi adanya tanda-tanda hiperkoagulabilitas yang tidak dipengaruhi oleh pengobatan. D DIMER mengalami peningkatan, dan ini menerangkan kemungkinan penghancuran dari trombus. Hal ini menunjukkan sedikitnya laporan kejadian trombus pada KNF.