dc.description.abstract | Seiring perkembangan zaman yang sangat pesat khususnya di Indonesia masyarakat
sangat membutuhkan akses yang cepat untuk kebutuhan informasi, ilmu pengetahuan,
komunikasi dan hiburan, dalam hal ini internet memegang peranan penting dalam
segala bidang. Saat ini, beberapa pengguna layanan telekomunikasi telah memiliki
lebih dari satu perangkat komunikasi yang terhubung ke jaringan. Oleh karena itu
tentunya diperlukan suatu sistem teknologi transmisi data yang dapat menangani semua
proses komunikasi dari pengguna ke jaringan pusat tanpa menimbulkan masalah.
Berdasarkan hal tersebut, lahirlah teknologi generasi kelima (5G). Untuk mengimbangi
perkembangan 5G tersebut membutuhkan perangkat yang memadai. Antena sebagai
transceiver dibutuhkan dalam aplikasi 5G. Antena mikrostrip sangat mungkin
digunakan dalam teknologi ini, karena dapat dengan mudah diintegrasikan ke
perangkat lain, konfigurasi yang low profile sehingga bentuknya dapat disesuaikan
dengan perangkat utamanya. Salah satu permasalahan antena mikrostrip adalah
memiliki gain yang rendah, namun permasalahan gain ini dapat ditingkatkan dengan
melakukan karakterisasi. Dalam penelitian ini akan dibahas bagaimana membuat
rancangan antena miktostrip untuk aplikasi 5G, yaitu dengan menyusun antena secara
array dan meminimalkan ukuran patch. Pada rancangan antena menggunakan substrat
Epoxy-FR 4 dengan ketebalan 1,6 mm dan konstanta dielektrik 4,4. Sebagai
perbandingan antena ini dibuat dengan bentuk patch heksagonal. Untuk proses simulasi
dan optimasi rancangan antena 5G patch heksagonal digunakan perangkat lunak AWR
Microwave Office. Antena 5G array patch heksagonal memiliki nilai VSWR 1,776,
nilai return loss -19,84 dB, gain sebesar 6,172, dan bandwidth sebesar 192,43 MHz.
Perfomansi antena ini dikatakan baik jika nilai parameter return loss ≤ -14 dB, VSWR
≤ 2 dan gain ≥ 5 dB. | en_US |