Pengaruh Perbandingan Sari Pepaya dengan Sari Pare dan Konsentrasi Karboksil Metil Selulosa terhadap Mutu Sirup Pepaya-Pare
View/ Open
Date
2017Author
Lumbantoruan, Ayu
Advisor(s)
Suhaidi, Ismed
Karo-Karo, Terip
Metadata
Show full item recordAbstract
Sirup adalah salah satu bahan pangan dalam bentuk minuman dengan ciri
cairan yang kental dan tingkat kadar gula terlarut yang cukup tinggi, namun hampir
tidak memiliki kecenderungan untuk mengendapkan kristal. Viskositas
(kekentalan) sirup disebabkan oleh banyaknya ikatan hidrogen antara gugus
hidroksil (OH) pada molekul gula terlarut dengan molekul air yang melarutkannya.
Untuk meningkatkan kadar gula terlarut, biasanya sirup dipanaskan sehingga
larutan sirup menjadi super-jenuh. Sehingga untuk mengkonsumsi sirup
ditambahkan air matang untuk melarutkan sirup tanpa adanya penambahan gula
ataupun perasa lagi.
Pare memiliki rasa pahit, hal ini disebabkan karena pare mengandung
kandungan zat quinine yang cukup tinggi yang menyebabkan rasa pahit tersebut.
Pare memiliki kandungan vitamin A, vitamin B, vitamin C, protein, lemak,
karbohidrat, zat besi dan kapur. Sehingga sangat baik dikonsumsi agar terhindar
dari penyakit sembelit dan penyakit lainnya. Dari segi antioksidan, pare
mengandung betakaroten yang cukup tinggi dibandingkan dengan brokoli.
Selain menyegarkan jika dikonsumsi, pepaya juga mengandung vitamin C,
pektin, enzim papain, dan flavaonoid yang berfungsi sebagai antioksidan.
Antioksidan adalah zat yang sangat diperlukan untuk menangkal radikal bebas.
Pepaya menjadi komoditi yang cukup diminati bukan hanya karena mengandung
gizi yang cukup tinggi, namun dengan ketersediaannya yang cukup bany
Collections
- Undergraduate Theses [641]
