Perbandingan Kearifan Lokal Meminum Sake Pada Seijinshiki di Wakayama dengan Tuak Pada Manulangi di Toba
Wakayama-Ken No Seijinshiki to Toba-Ken No Manurangi Ni Okeru Sake Wo Nomu Jimoto No Chie No Hikaku
View/ Open
Date
2022Author
Simorangkir, Jusman
Advisor(s)
Alimansyar, Alimansyar
Metadata
Show full item recordAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kearifan lokal sake pada siijinshiki di
Wakayama dan tuak pada manulangi di Toba, mendeskripsikan apa saja persamaan dan
perbedaan pada kearifan lokal sake pada seijinshiki di Wakayama dan tuak pada
manulangi di Toba. Data yang digunakan adalah beberapa buku literatur tentang jinja,
sake dan Seijinshiki Matsuri untuk melengkapi dan menyelesaikan skripsi ini dan
wawancara dengan beberapa informan yaitu warga Porsea desa Balasaribu Patane V
kabupaten Toba sebagai panitia pelaksana dan pengamat acara manulangi di Toba.
Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif untuk menggabarkan bentuk objek
dan pembahasan. Pengumpulan data dengan studi kepustakaan dengan membaca hal yang
berkaitan dengan topik permasalahan yang dipilih, observasi dengan terperinci, dan
wawancara langsung untuk menggali lebih dalam tentang pengalaman para informan
terkait acara manulangi di Toba terutama pada tata tertib urutan acara, peralatan yang
digunakan dan kegunaanya dan fungsi tuak pada manulangi. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa sake dianggap suci oleh masyarakat Jepang khususnya sake suci
(miki) sehingga sering digunakan pada matsuri di Jepang termasuk dalam upacara
seijinshiki sake suci juga dikonsumsi oleh peserta seijinshiki dan pendeta Shinto
pemimpin acara di Jinja dan tuak tangkasan dianggap mendatangkan hal yang manis/baik
bagi masyarakat di Toba dan digunakan pada acara manulangi.
Collections
- Undergraduate Theses [543]