dc.description.abstract | Architecture as one of cultural work can be a guide for the cultural
development of a nation. Therefore, the cultural development can also be traced
through the architectural development. The information of past architectural
development which is not found in the authentic writings can only be traced through
the heritage buildings which can still be found. Foreign influences, such as beliefs,
culture or politics, and the other architectural development are generally reflected in
the heritage buildings.
The writer would like to do some research on the architectural styles which
influence the old building in the row of old building in Sei Rampah as the capital of
Serdang Bedagai District. Serdang Bedagai District is the mobility of access route
from or to Medan and from or to Tebing Tinggi. The administrative location flanked
by the two cities is bounded by Malacca Strait as the international-trading route.
During the colonial period this city had one quite-busy trading center located exactly
in by pass route/trans Sumatera. The existence of row of commercial-residental old
buildings in Sei Rampah was the forerunner of the development of Sei Rampah.
The row of these old things has a high historical value and a very interesting
architectural value. The architectural styles applied in the row of these old buildings
have their own uniqueness; especially there is a mixture of the colonial architectural
style, the Chinese architectural style, and the Malay architectural style.
These attract the writer to do some research and dig more deeply on the row
of the commercial-residential old buildings in Sei Rampah. In the end, it is
recommended that this research be basis or reference for the Government of Serdang
Bedagai District so that the area of commercial-recidential old buildings can be
included in the regional regulation stipulated that this area becomes one of the areas
which existence can be preserved. | en_US |
dc.description.abstract | Arsitektur sebagai salah satu hasil karya budaya, dapat dijadikan petunjuk
bagi perkembangan budaya suatu bangsa. Oleh karena itu perkembangan kebudayaan
dapat pula ditelusuri melalui perkembangan arsitektur. Perkembangan arsitektur masa
lampau yang tidak ditemukan keterangannya melalui tulisan yang otentik, hanya
dapat ditelusuri melalui penelitian bangunan peninggalan yang masih dapat
ditemukan. Pengaruh asing, apakah itu berupa pengaruh kepercayaan, budaya
ataupun politik, dan perkembangan arsitektur lainnya, pada umumnya tercermin pada
bangunan-bangunan peninggalan.
Penelitian gaya arsitektur yang mempengaruhi bangunan lama ingin dilakukan
oleh penulis pada Deretan Bangunan Lama di Kota Sei Rampah. Kota Sei Rampah
merupakan ibukota kabupaten Serdang Bedagai. Kabupaten Serdang Bedagai
merupakan jalur akses mobilitas dari atau ke Kota Medan, dari atau ke Kota Tebing
Tinggi. Letak administrasi yang diapit oleh 2 kota tersebut merupakan faktor yang
paling besar dalam menunjang perkembangan wilayah kabupaten Serdang Bedagai.
Perkembangan Kabupaten ini juga didukung letaknya yang berbatasan Selat Malaka,
yang merupakan jalur perdagangan Internasional. Pada masa Kolonial kota ini
memiliki salah satu pusat perdagangan yang cukup ramai, yang berada tepat di jalur
lintas/trans sumatera. Keberadaan deretan bangunan lama hunian komersial yang
berada di Kota Rampah merupakan cikal bakal perkembangan kota Sei Rampah.
Deretan bangunan lama ini memiliki nilai historis yang tinggi serta nilai
arsitektural yang juga sangat menarik. Gaya arsitektural yang diterapkan pada deretan
bangunan lama Sei Rampah ini memiliki keunikan tersendiri, khususnya pada adanya
percampuran antara gaya arsitektur Kolonial, Arsitektur Cina dengan arsitektur
Melayu. Hal ini yang menjadi daya tarik bagi penulis, untuk meneliti dan menggali
lebih dalam tentang deretan bangunan lama hunian komersial yang ada di Sei
Rampah sehingga pada akhirnya penelitian ini diharapkan dapat dijadikan dasar
ataupun acuan bagi Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai, agar kawasan bangunan
lama hunian komersil di Sei Rampah dimasukkan dalam peraturan daerah yang
menetapkan bahwa kawasan ini menjadi salah satu kawasan yang dilestarikan
keberadaannya. | en_US |