Penerapan Arsitektur Perilaku Pada Perancangan Rumah Susun Bagi Nelayan Studi Kasus:Lorong Proyek Kelurahan Bagan Deli, Kecamatan Medan Belawan, Sumatera Utara
View/ Open
Date
2016Author
Ulinata
Advisor(s)
Marpaung, Beny OY.
Zahrah, Wahyuni
Metadata
Show full item recordAbstract
The need for residence which is directly proportional to population growth brings about density and dinginess of fisherman settlement at Lorong Proyek, Bagan Deli Village, Medan Belawan Subdistrict, North Sumatera.
Density and dinginess in this area have caused it to be improper so that the alternative in handling it is by designing an apartment for the fishermen who are dominated by low income people.
A livable apartment should have a standardized residence without ignoring fishermen’s good behavior in the residential unit and its vicinity so that it can accommodate their needs, based on users’ satisfaction-based observation and design evaluation and by paying attention to the analysis on their behavior and needs while they live in the apartment.
The process of designing an apartment was obtained from questionnaires and observation through behavior setting, time budget, and behavioral mapping.
The objective of the research was to yield design criteria which applied behavioral architecture in designing apartment for fishermen. It was expected to be able to cope with the problem of the decrease in the environmental quality to become a livable residence which could accommodate apartment dwellers’ behavior/activity for fishermen. Kebutuhan akan hunian yang berbanding lurus dengan pertumbuhan penduduk mengakibatkan kepadatan dan kekumuhan permukiman nelayan di Lorong Proyek, Kelurahan Bagan Deli, Kecamatan Medan Belawan, Sumatera Utara.
Kepadatan dan kekumuhan di Lorong Proyek, Kelurahan Bagan Deli, Kecamatan Medan Belawan, Sumatera Utara menjadikan hunian yang tidak layak sehingga alternatif untuk mengatasi permasalahan permukiman nelayan ini adalah dengan merancang sebuah rumah susun bagi nelayan yang didominasi oleh masyarakat berpenghasilan rendah.
Suatu rumah susun yang layak huni membutuhkan hunian yang sesuai standar dengan tidak mengesampingkan perilaku/aktivitas nelayan yang telah ada baik di dalam unit hunian maupun di lingkungan sekitarnya, sehingga dapat mengakomodasi kebutuhan-kebutuhan para nelayan tersebut berdasarkan hasil pengamatan serta evaluasi desain yang berbasis tingkat kepuasan pengguna dengan memperhatikan analisa perilaku dan kebutuhan para nelayan selama tinggal di permukiman tersebut.
Proses perancangan rumah susun diperoleh dari hasil Quisioner; dan pengamatan peneliti yang diperoleh melalui hasil behavior setting melalui time budget dan behavioral mapping.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghasilkan kriteria desain yang menerapkan arsitektur perilaku pada perancangan rumah susun bagi nelayan yang yang diharapkan dapat memecahkan permasalahan penyebab penurunan kualitas lingkungan menjadi sebuah hunian yang layak dan dapat mengakomodasi perilaku/aktivitas penghuni rumah susun bagi nelayan.
Collections
- Master Theses [254]