Show simple item record

dc.contributor.advisorSinulingga, Jekmen
dc.contributor.authorSimamora, Hara Mardongan
dc.date.accessioned2022-11-11T07:33:04Z
dc.date.available2022-11-11T07:33:04Z
dc.date.issued2022
dc.identifier.urihttps://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/58376
dc.description.abstractPenelitian ini betujuan untuk mendeskripsikan bentuk simbol yang terdapat dalam kalender etnik Batak Toba yang sudah ada sejak zaman dahulu, menentukan hari baik dan hari buruk serta menganalisis fungsi dan makna pada setiap penanggalan (parhalaan) bagi etnik Batak Toba dalam melakukan kegiatan atau sesuatu hal. Teori yang digunakan untuk menganalisis data ini merupakan teori Semiotik yang dikemukakan oleh Charles Sanders Peirce. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa: tradisi Maniti Ari pada dasarnya suatu tradisi yang selalu dilakukan oleh masyarakat Batak Toba dalam melakukan suatu adat supaya mendatangkan suatu kebaikan kepada anggota keluarga. Fungsi Maniti Ari ini untuk melihat hari yang lebih baik dari hari yang baik untuk melakukan suatu adat bagi suku Batak Toba. Selain itu fungsi Maniti Ari ini juga untuk menjalankan dan melestarikan warisan dari leluhur supaya tetap terjaga dan tetap dijalankanen_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectManiti Arien_US
dc.subjectKajian Semiotikaen_US
dc.subjectMakna Maniti Arien_US
dc.subjectFungsi Maniti arien_US
dc.titleManiti Ari Etnik Batak Toba di Desa Salaon Toba Kecamatan Ronggur Ni Huta, Kabupaten Samosir: Kajiansemiotika Sosialen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM160703015
dc.identifier.nidnNIDN0026066206
dc.identifier.kodeprodiKODEPRODI79211#Sastra Batak
dc.description.pages99 Halamanen_US
dc.description.typeSkripsi Sarjanaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record