dc.description.abstract | Penelitian ini membahas bentuk-bentuk makian, referensi makian, dan
fungsi makian dalam bahasa Karo. Data yang digunakan adalah data lisan. Data
dikumpulkan dengan metode cakap dan metode simak. Kemudian, data dianalisis
dengan metode agih dan metode padan. Hasilnya disajikan dengan metode formal
dan informal. Penelitian ini menggunakan teori sosiolinguistik yang
menghubungkan antara kajian bahasa dan perilaku sosial. Penelitian ini kemudian
menggunakan teori bentuk makian menurut Harimurti Kridalaksana, teori
referensi menurut Wijana dan teori fungsi makian menurut Winiasih. Metode
yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Hasil penelitian ada
dua bentuk, yaitu berbentuk kata dan frasa. Referensi makian berjumlah 7
referensi, yaitu keadaan, binatang, mahluk halus, benda-benda, bagian tubuh,
kekerabatan, dan profesi. Fungsi makian berjumlah 7, yakni ; (1) mengungkapkan
rasa kesal, (2) sebagai candaan atau tujuan melawak, (3) untuk mengungkapkan
emosi yang kuat, kuat atau ekstrem, (4) sebagai sarana pengungkapan keintiman
dalam suatu pergaulan atau keakraban, (5) untuk menghina/mencerca, (6)untuk
mengungkapkan frustasi dan jengkel; dan (7) mengungkapkan keheranan. | en_US |