Prediksi Kondisi Sampah di Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Siosar dan Solusi Pemecahan Masalahnya Dalam Upaya Meretensi Gas Rumah Kaca

Abstract

Waste management have been less serious attention and only considered "little things" for local governments, if not managed seriously would be a "big and scary" at a later date. To achieve optimal waste services, it's time for a paradigm shift waste management. Paradigm change in the direction of nonconventional not necessarily abandon the conventional system, but completely to achieve the optimization of waste management The purpose of this study was to determine the predictive condition of trash in the waste management (TPST) Siosar and problem-solving solutions in an effort to retain greenhouse gases. This study uses analysis techniques using frequency distribution and descriptive qualitative, by way of direct survey to 3 villages consisting of simacem village, village and village bakerah sukameriah. Judging from the operational aspects of engineering systems, non conventional management is needed to overcome limited facilities and infrastructure owned. Institutional system also encourages management to cope with the workload continues to increase. While the financing system is generally not a priority so operating costs are small. From the aspect of the regulatory system is the legal basis for waste management, which clearly and studying product before, but there is no regulator political will to implement the concept. It is supported by the involvement of the central government or local governments to implement solid waste management with zero waste concept. At the regional level, both district schools, offices and residential areas can be developed the concept of conventional management and integrated with conventional solid waste management has been there before.

Pengelolaan sampah yang selama ini kurang mendapat perhatian serius dan hanya dianggap ”hal kecil” bagi pemerintah daerah, apabila tidak dikelola secara serius akan dapat menjadi ”besar dan menakutkan” di kemudian hari. Untuk mencapai pelayanan persampahan yang optimal, sudah waktunya ada perubahan paradigma pengelolaan sampah. Perubahan paradigma ke arah nonkonvensional tidak serta merta meninggalkan sistem konvensional, akan tetapi bersifat melengkapi guna mencapai optimalisasi pengelolaan sampah. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui prediksi kondisi sampah di tempat pengelolaan sampah terpadu (TPST) Siosar dan solusi pemecahan masalahnya dalam upaya meretensi gas rumah kaca. Penelitian ini menggunakan teknik analisis menggunakan metode distribusi frekuensi dan deskriptif kualitatif, dengan cara survey langsung ke 3 desa yang terdiri dari desa simacem, desa bakerah dan desa sukameriah. Ditinjau dari aspek sistem teknik operasional, pengelolaan secara nonkonvensional diperlukan untuk mengatasi permasalahan terbatasnya sarana dan prasarana yang dimiliki. Sistem kelembagaan juga mendorong pengelolaan untuk mengatasi beban kerja yang terus meningkat. Sementara sistem pembiayaan secara umum belum menjadi prioritas sehingga biaya operasional yang kecil. Dari aspek sistem peraturan merupakan dasar hukum pengelolaan sampah yang jelas serta telah dilakukannya studi persampahan, namun belum ada kemauan politik regulator untuk melaksanakan konsep tersebut. Hal ini didukung adanya keterlibatan Pemerintah pusat ataupun Pemerintah daerah untuk melaksanakan pengelolaan sampah skala kawasan dengan konsep zero waste. Pada skala kawasan, baik kawasan sekolah, kantor dan pemukiman dapat dikembangkan konsep pengelolaan sampah nonkonvensional dan diintegrasikan dengan pengelolaan sampah konvensional yang telah ada sebelumnya.